Show simple item record

dc.contributor.advisorWidjaja, C Hanny
dc.contributor.authorWirastuti, Rif Dhalita
dc.date.accessioned2023-11-06T02:34:24Z
dc.date.available2023-11-06T02:34:24Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130565
dc.description.abstractLalap-lalapan merupakan bahan pangan yang umumnya dikonsumsi secara mentah atau direbus sebagai pendamping makanan utama. Lalap-lalapan dikenal terutama oleh masyarakat Jawa Barat. Sebagian lalap-lalapan dianggap memiliki khasiat tertentu, contohnya buah paria yang diduga mengandung senyawa antitumor, wortel yang diduga dapat mencegah kanker, mentimun sebagai obat sariawan, daun pepaya yang dapat digunakan untuk mengurangi gangguan jantung, dan banyak lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antiagregasi platelet dari lalap-lalapan kacang panjang, mentimun dan daun pepaya. Lalap yang menunjukkan potensi aktivitas yang baik selanjutnya akan dicoba kesesuaiannya untuk dimanfaatkan dalam bentuk produk jeli agar. Lalap-lalapan kacang panjang, mentimun dan daun pepaya diuji aktivitas antiagregasi plateletnya secara in vitro dengan teknik spektrofotometri, menggunakan platelet darah kelinci dan penginduksi ADP konsentrasi 10 µM. Lalap daun pepaya yang berpotensi antiagregasi selanjutnya diekstrak dan diaplikasikan ke jeli agar sebanyak 0.98, 1.96 dan 2.95 % dari berat total jeli agar yang dibuat. Jeli agar dari ekstrak daun pepaya selanjutnya diuji secara organoleptik untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen dan dianalisis sifat fisikokimia serta mikrobiologinya berkaitan dengan parameter jeli agar. Hasil uji aktivitas antiagregasi platelet menunjukkan dari tiga jenis lalap- lalapan yang diuji, yaitu: mentimun, daun pepaya dan kacang panjang, hanya daun pepaya yang mempunyai aktivitas penghambatan. Nilai penghambatan daun pepaya adalah 94.83 mg daun pepaya segar/ml PRP (D50). Hasil uji organoleptik terhadap aroma, rasa dan warna menunjukkan bahwa tingkat penerimaan jeli agar semakin menurun dengan semakin bertambahnya jumlah penambahan ekstrak daun pepaya. Tingkat penerimaan tertinggi diperoleh bagi formula jeli agar yang menggunakan ekstrak daun pepaya sebesar 0.98 % (terendah), dengan skor rata-rata 3.3 (netral-agak suka) untuk aroma, 3.6 (netral-agak suka) untuk rasa dan 4.3 (agak suka-suka) untuk warna. Hanya tekstur jeli agar yang tingkat penerimaannya tidak dipengaruhi oleh jumlah penambahan ekstrak daun pepaya, dengan penilaian berkisar antara agak suka hingga suka. Jeli agar yang dibuat memenuhi persyaratan mutu jeli agar dengan parameter: kekuatan gel (1152.47 g/cm²); total padatan terlarut (26.8 %); total asam tertitrasi (0.00 ml NaOH 0.1 M/100 g jeli agar); total mikroba (< 3,0.10¹ (2,5.10')); nilai pH (7.59) dan kadar air (71.71 % BB), namun dari hasil penilaian terhadap aroma dan rasa menunjukkan kurang layaknya pemanfaatan aktivitas daun pepaya ini dalam bentuk produk jeli agar...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFood technologyid
dc.subject.ddcantiagregasi plateletid
dc.titlePotensi aktivitas aktivitas antiagregasi platelet lalap- lalapan serta pemanfaatannya pada jeli agar: kacang panjang (Vigna sinensis L, Walp), mentimun (Cucumis sativanus L), dan daun pepaya (Carica papaya L)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordjenis-jenis lalapanid
dc.subject.keywordkadar airid
dc.subject.keywordkekuatan gelid
dc.subject.keywordnilai mikrobaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record