Evaluasi kualitas nutrien hasil biofermentasi pelepah sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Phanerochaete chrysosporium pada dosis inokulan dan lama fermentasi yang berbeda
Abstract
Pelepah sawit sebagai bahan pakan alternatif memiliki kandungan serat tinggi dengan kadar nutrien rendah. Biofermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium dapat meningkatkan kandungan nutrien pelepah sawit (PS). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi interaksi lama fermentasi dan dosis inokulan terhadap perubahan kualitas nutrien pelepah sawit, pH dan aktivitas air (aw) selama proses biofermentasi PS. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial (3x3) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis inokulan : 105 CFU ml-1, 106 CFU ml-1, dan 107 CFU ml-1, faktor kedua adalah lama fermentasi : 10 hari, 15 hari, dan 20 hari. Tidak terdapat interaksi antara dosis inokulan dan lama fermentasi pada hasil biofermentasi PS untuk parameter pH, aw, dan seluruh kandungan nutrien (P<0.05). Dosis 106 CFU ml-1 per 15 gram sampel pelepah kelapa sawit (as fed) dan 15 hari fermentasi optimum meningkatkan kadar Protein kasar dan BETN, serta menurunkan serat kasar, dengan nilai pH 4.96 dan aw 0.893.