Pengaruh stimulasi psikososial dan Emotional Bonding terhadap perkembangan motorik anak umur 2-5 tahun berdasarkan kelompok riwayat pemberian ASI
View/ Open
Date
2007Author
Astari, Roosnindita Indra
Hastuti, Dwi
Megawangi, Ratna
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stimulasi psikososial dan emotional bonding terhadap perkembangan motorik anak umur 2-5 tahun berdasarkan wayal pemberian ASI. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik keluarga (pendidikan orang tua, pendapatan per kapita dan pengetahuan ibu mengenai tumbuh kembang) dan karakteristik anak (umur dan jenis kelamin) umur 2-5 tahun berdasarkan kelompok riwayat pemberian ASI (kelompok yang tidak memiliki riwayat ASI (selanjutnya disebut KI), kelompok yang tidak diberi ASI secara eksklusif (selanjutnya disebut K2), dan kelompok yang diberikan ASI secara eksklusif (selanjutnya disebut K3)) mengidentifikasi perbedaan kualitas stimulasi psikososial, emotional bonding dan perkembangan motorik anak berdasarkan kelompok tersebut, mempelajari hubungan karakteristik keluarga, anak, riwayat pemberian ASI, dan emotional bonding dengan stimulasi psikososial, serta untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak. sectional study. Pengumpulan
Penelitian ini menggunakan desain cross data dilakukan di Kecamatan Bogor Timur dan Tanah Sareal dari bulan. September 2006 sampai Februari 2007 (data karakteristik keluarga, anak, stimulasi psikososial dan perkembangan motorik) serta pada bulan Juni hingga Juli 2007 (data mengenai emotional bonding). Pemilihan tempat dilakukan secara purpossive dengan berbagai pertimbangan, yaitu lokasi penelitian mempunyai jumlah balila yang tinggi, dan mempunyai akses informasi yang mudah karena berada di pusat kota Bogor. Jumlah contoh yang digunakan adalah sebanyak 76 anak balita, yang diperoleh dengan menggunakan metode purpossive, dan acak sederhana dari 297 contoh berdasarkan riwayat pemberian ASI. Sebanyak 76 anak balita tersebut terdiri dari 18 contoh untuk K1, 35 contoh untuk K2, dan 23
contoh untuk K3.
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan statistik deskriptif (sebaran, rata-rala, standar deviasi), dan statistik inferensia (uji korelasi Spearman, uji beda Kruskal-Wallis, uji lanjut Tukey dan uji Analysis of Covariance). Uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel yang diteliti dengan stimulasi psikososial. Sementara uji beda Kruskal-Wallis digunakan untuk menguji perbedaan antar kelompok riwayat pemberian ASI, kemudian uji Tukey dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan antar kelompok tersebut, dan uji Analysis of Covariance digunakan untuk menganalisis pengaruh antar berbagai variabel yang diteliti terhadap perkembangan motorik anak dengan menjadikan ketiga kelompok riwayat pemberian ASI sebagai fixed factor Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2003 dan SPSS versi 13.0 for Windows
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa proporsi terbesar orang tua contoh yang mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi adalah pada K3. Proporsi terbesar (22.2%) contoh yang memiliki pendapatan per kapita di bawah garis kemiskinan menurut BPS (2003) adalah pada K1. Sebagian besar ibu (>80%) pada semua kelompok contoh memiliki pengetahuan mengenai tumbuh kembang yang baik. Persentase terbesar jenis kelamin pada contoh adalah laki-laki dan persentase terbesar umur anak adalah 3-4 tahun. Hasil uji lanjut Tukey menyatakan bahwa tingkat pendidikan ayah dan ibu, dan pendapatan per kapita keluarga tidak ada yang mencolok perbedaannya pada ketiga kelompok. Untuk pengetahuan ibu mengenai tumbuh kembang, pengetahuan tumbuh kembang ibu pada K3 lebih baik daripada pengetahuan tumbuh kembang ibu pada K1. Tetapi antara pengetahuan tumbuh kembang ibu antara K1 dan K2, serta antara K2 dan K3, memiliki pengetahuan tumbuh kembang yang tidak berbeda.
Collections
- UT - Nutrition Science [3001]