Analisis perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian susu merek Nesvita:studi kasus Toserba Yogya Plaza indah Bogor
Abstract
Hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Departemen Kesehatan (Puslitbang Gizi Depkes) tahun 2002 menunjukan bahwa satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria Indonesia memiliki kecenderungan menderita keropos tulang (osteoporosis) pada usia 45 tahun ke atas. Sumber kalsium utama untuk mencegah osteoporosis adalah susu. Hasil penelitian Balai Penelitian dan Pengembangan Gizi Departemen Kesehatan (Balitbang Depkes) tahun 2005 menyatakan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Indonesia untuk minum susu masih tergolong rendah dibandingkan dengan konsumsi susu per kapita masyarakat negara lainnya. Saat ini rata-rata per orang penduduk Indonesia hanya mengkonsumsi 6-7 liter per tahun.
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah analisis perilaku konsumen terhadap susu kalsium merek Nesvita. Secara lebih khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen susu merek Nesvita; (2) Menganalisis proses keputusan yang dilakukan konsumen dalam pembelian susu merek Nesvita; (3) Menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap susu merek Nesvita; dan (4) Menyusun rekomendasi kebijakan pemasaran berdasarkan studi perilaku konsumen terhadap pemasaran susu merek Nesvita.
Penelitian ini dilakukan di toserba Yogya Plaza Indah Bogor yang terletak di Kota Bogor. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Toserba tesebut memiliki tingkat keramaian yang cukup tinggi dan merupakan toserba yang cukup besar di Kota Bogor yang menyediakan berbagai jenis merek susu termasuk merek Nesvita, segmentasi susu Nesvita adalah konsumen menengah keatas, sehingga kecenderungan konsumen lebih banyak berbelanja di toserba dari pada di pasar tradisional, dan letak Toserba Yogya Plaza Indah Bogor yang strategis mudah dijangkau oleh oleh para konsumen dari berbagai golongan, hal ini memudahkan peneliti dalam memilih responden secara merata dari tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan dan lain- lain. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember 2006-Januari 2007.
Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengisi kuisioner yang sudah disediakan. Pengisian kuisioner dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
Karakteristik konsumen Nesvita sebagian besar berusia produktif yaitu antara 21-39 tahun sebanyak 67 persen. Dari 100 responden yang diambil sebesar 96 persen berjenis kelamin wanita dengan tingkat pendidikan Sarjana sebesar 37 persen. Responden yang paling dominan berprofesi sebagai pegawai swasta dengan pendapatan antara Rp.4.000.001-Rp.5.000.000 serta 76 persen responden sudah menikah. Dari tingkat pendapatannya menunjukkan bahwa konsumen susu berkalsium rata-rata mempunyai pendapatan yang cukup tinggi.
Collections
- UT - Management [3465]