Analisis Kinerja Kebun Raya Bogor Dengan Menggunakan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence 2009-2010
Abstract
Kebun Raya Bogor yang telah berdiri selama 195 tahun termasuk salah satu
kebun raya tertua di Asia. Kebun Raya Bogor memiliki peran utama sebagai tempat
melestarikan, mendayagunakan, dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan
konservasi, penelitian, pendidikan, serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap
Kebun Raya. Kebun Raya Bogor berlokasi di Kota Bogor yang terletak 54 km sebelah
selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah Kabupaten Bogor dan memiliki luas
sebesar 118,50 km², dan merupakan salah satu tempat pariwisata yang paling sering
dikunjungi di Kota Bogor. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tentang kepariwisataan
2009, pariwisata adalah berbagai kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah pusat, dan pemerintah
daerah. Berdasarkan hal tersebut, dewasa ini sektor pariwisata merupakan salah satu
industri terbesar dan tercepat perkembangan pertumbuhannya di Indonesia maupun dunia.
Kebun Raya Bogor merupakan salah satu objek wisata di Kota Bogor yang sudah
dikenal luas dan menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat diminati wisatawan karena
menyajikan panorama arsitektur lanskap yang bernuansa alami. Pengunjung dapat
menikmati keindahan alam sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan tentang
tumbuh-tumbuhan dalam satu tempat. Jumlah kunjungan wisatawan lebih banyak dari
dalam negeri yaitu sekitar 860.872 orang per tahunnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengidentifikasi penilaian kinerja yang
diterapkan Kebun Raya Bogor. 2. Mengkaji kondisi kinerja Kebun Raya Bogor
menggunakan Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2009-2010. 3.
Memperkirakan kinerja Kebun Raya Bogor dalam mencapai kinerja yang excellence
dengan penilaian Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2009-2010.
Sistem penilaian kinerja yang diterapkan PKT-Kebun Raya Bogor-LIPI
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, yang telah mengalami
pembaruan menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2011, ISO
9001:2008, dan SK Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor: 1151/M/2001.
Penilaian Kinerja Karyawan terdiri dari empat aspek, yaitu penilaian perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan pencapaian sasaran/kinerja organisasi. Kondisi
kinerja organisasi yang dinilai melalui kriteria Baldrige 2009-2010 menunjukan bahwa
perlu meningkatkan pembelajaran (learning) dan integrasi (integration) terhadap proses
kinerja organisasi. Di sisi lain keseluruhan pendekatan (approach) dan penyebaran
(deployment) organisasi sudah cukup baik, sistematis, dan diterapkan pada unit kerja
yang sesuai. Pada bagian penilaian kinerja berorientasi hasil, secara keseluruhan
menunjukan trend dan comparison organisasi masih lemah. Hasil evaluasi kinerja
perusahaan berdasarkan metode MBCfPE 2009-2010, diperoleh nilai skor total
perusahaan sebesar 307,50 poin dengan rincian kategori proses mendapatkan skor 213
poin dan kategori hasil memiliki skor 94,50 poin. Hal itu menunjukan PKT-Kebun Raya
Bogor-LIPI berada pada posisi kelas Poor pada range 276-375 dengan kriteria kinerja
global perusahaan Early Result. Hal tersebut berarti kinerja PKT-Kebun Raya Bogor-LIPI
harus melakukan banyak perbaikan untuk dapat menjadi organisasi yang excellence.
Collections
- UT - Management [3465]