Analisis dana pihak ketiga dan kredit bermasalah terhadap laba (Studi kasus PT Bank X Tbk)
Abstract
Pembangunan ekonomi merupakan tolak ukur pembangunan nasional dimana dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi. Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat. Dana yang berhasil dihimpun akan disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Menurut Siamat (2004), proporsi pendapatan utama bank berasal dari kredit. Namun, kredit juga merupakan salah satu faktor rapuhnya usaha perbankan apabila kredit tersebut dinyatakan bermasalah. Hal ini berimplikasi pada pengelolaan dana pihak ketiga yang merupakan kegiatan penghimpunan dana dan kredit bermasalah yang merupakan risiko dari kegiatan penyaluran dana. Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis komposisi dana pihak ketiga (tabungan, giro, deposito), (2) Menganalisis perkembangan dana pihak ketiga, kredit bermasalah, dan laba, dan (3) Menganalisis pengaruh dana pihak ketiga dan kredit bermasalah terhadap laba. Penelitian dilakukan di PT Bank X Tbk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari studi pustaka dan yang diperoleh dari perusahaan berupa laporan keuangan. Analisis menggunakan korelasi, regresi linier berganda, uji F, dan uji t dengan pengolah data Minitab 14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi dana pihak ketiga pada PT Bank X didominasi oleh deposito yang memiliki kontribusi terbesar terhadap total dana pihak ketiga yaitu sebesar 56,50%, sedangkan tabungan dan giro memiliki kontribusi yang hampir sama yaitu masing-masing sebesar 21,90% dan 21,61%. Baik DPK, NPL, dan laba PT Bank X mengalami fluktuasi selama periode 1999- 2007 dimana DPK tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp.247.355.023 (dalam juta) dengan pertumbuhan sebesar 20,25% dan terendah terjadi pada tahun 1999 yaitu sebesar 148.005.573 (dalam jutaan). NPL terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar 7,10 % dan tertinggi terjadi pada tahun 1999 yaitu sebesar 70,84%. PT Bank X mengalami kerugian yang cukup besar pada tahun 1999 yaitu Rp.68.155.446 (dalam jutaan) dan kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat di tahun 2000 dengan pertumbuhan sebesar 103%. Akan tetapi pada tahun 2005 sempat mengalami penurunan sebesar 84% namun dapat ditingkatkan kembali di tahun 2006 sampai 2007. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara keseluruhan dana pihak ketiga dan kredit bermasalah berpengaruh secara signifikan terhadap laba sebesar 94,7% sedangkan 5,3% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian ini. Hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial dana pihak ketiga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laba, sedangkan kredit bermasalah berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap laba. Model regresi menunjukkan bahwa DPK memberikan pengaruh positif terhadap laba sebesar 0,0440, artinya bahwa kenaikan DPK sebesar satu satuan akan menaikan laba sebesar 0,0440. Sedangkan NPL memberikan pengaruh negatif sebesar 1,13E+08, artinya bahwa kenaikan NPL sebesar satu satuan akan menurunkan laba sebesar 1,13E+08 (cateris paribus).
Collections
- UT - Management [3465]