Pengaruh Umpan dan Kedalaman Mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Tuna Longline yang Didaratkan Di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Abstract
Tuna longline merupakan alat tangkap yang memiliki selektivitas tinggi dibanding
jenis alat tangkap lain dan dapat diandalkan untuk menangkap ikan pelagis besar.
Keberhasilan pengoperasian alat tangkap tuna longline sangat dipengaruhi oleh dua hal,
yaitu umpan dan kedalaman mata pancing, sehingga dengan mengetahui jenis umpan
yang efektif dan kedalaman mata pancing yang tepat maka efektivitas penangkapan bisa
ditingkatkan.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan komposisi hasil tangkapan tuna longline di Perairan Cilacap Jawa Tengah berdasarkan jenis umpan dan kedalaman mata
pancing. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inforrnasi tentang efektivitas
pengoperasian alat tangkap tuna longline di Perairan Cilacap, Jawa Tengah.
Total hasil tangkapan tuna longline keseluruhan sebanyak 157 ekor, terdiri atas 46
ekor ikan basil tangkapan utama dan 111 ekor ikan hasil tangkapan sampingan dengan
18 spesies yang berbeda. Hasil tangkapan utama didorninasi oleh yellowfin tuna
sebanyak 25 ekor atau 16% dari total hasil tangkapan. Hasil tangkapan sampingan
didominasi oleh layur, sebanyak 46 ekor atau 29% dari total hasil tangkapan.
Berdasarkan jenis umpan yang digunakan umpan lemuru memberikan hasil yang
lebih baik (81 ekor) dibanding umpan bandeng (76 ekor). Berdasarkan kedalaman mata
pancing, basil tangkapan paling banyak diperoleh dari kedalaman 4 atau 132 m,
berjumlah 45 ekor atau 28,66% dari total tangkapan.
Collections
- UT - Aquaculture [2043]