Perumusan Strategi Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Bulubancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
View/ Open
Date
2005Author
Novemasari, Dionasius
Solihin, Iin
Sam, Abdur Rouf
Metadata
Show full item recordAbstract
Perairan Indonesia merupakan suatu wilayah perairan yang mempunyai potensi
perikanan laut yang cukup besar dimana salah satunya adalah perairan Laut Jawa berada
disepanjang Pantai Utara dan Selatan Jawa. Kabupaten Tuban merupakan salah satu
kabupaten yang berada di Propinsi J awa Timur yang merniliki potensi perikanan laut
yang cukup potensial sehingga diperlukan prasarana pendukung berupa Pelabuhan
Perikanan (PP) atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) untuk menunjang keberhasilan
usaha penangkapan ikan laut dan pemanfaaatan potensi perikanan yang ada. Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) Bulu merupakan salah satu PPI yang terletak di Kabupaten Tuban
tepatnya di desa Bulumeduro, Kecamatan Bancar dimana PPI ini cukup potensial untuk
dikembangkan karena letaknya yang strategis. Tingkat operasional PPI Bulu saat ini
belum optimal, hal ini terlihat dari kondisi aktifitas di PPI tersebut seperti pada
pendaratan ikan, penanganan ikan, pemasaran dan pendistribusian hasil tangkapan selain itu tingkat kesadaran para pelaku di PPI masih rendah dalam menaati peraturan yang ada, fasilitas yang tersedia kurang memadai, kurangnya sumberdaya manusia yang
berkualitas, kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dan · kurangnya dana untuk
pengembangan.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi permasalahan, menganalisis prospek
pengembangan dan merumuskan strategi pengembangan PPI Bulu-Bancar. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2003 di PPI Bulu-Bancar. Metode yang
digunakan adalah metode survei. Data primer diambil dengan cara pengamatan langsung di lapangan, pengisian kuesioner dan wawancara. Data sekunder diambil dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban, pihak PPI Bulu-Bancar, Bappeda Kabupaten Tuban, BPS Kabupaten Tuban dan Kecamatan Bancar. Analisis pengembangan PPI dilakukan dengan pendekatan konsepsi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) (Rangkuti, 2001). Analisis SWOT berfungsi untuk merumuskan strategi pengembangan PPL Permasalahan-permasalahan yang ada di PPI dianalisis secara deskriptif yaitu dari segi teknis, ekonomi dan sosial. Permasalahan teknis yang terdapat di PPI Bulu adalah tidak tersedianya dermaga yang merupakan fasilitas pokok dan sudah tidak memadainya fasilitas fungsional seperti chill room dan pabrik es. Permasalahan ekonomi yang terjadi di PPI Bulu yaitu adanya ketidakseimbangan antara pengeluaran dengan pemasukan sedangkan untuk permasalahan sosialnya adalah ketidakharmonisan nelayan dengan pihak PPI, kurangnya sumberdaya manusia yang berkualitas baik di PPI dan TPI.
Prospek pengembangan PPI dianalisis secara deskriptif dari segi daerah penangkapan,
fasilitas PPI Bulu-Bancar dan pemasarannya. Daerah penangkapan yang biasa menjadi
tujuan untuk memperoleh hasil tangkapan yaitu sekitar lokasi PPI Bulu, perairan sekitar
wilayah Tuban dan bahkan mencapai daerah perbatasan antara Jawa Tengah dengan
Jawa Timur misalnya Lasem. Potensi sumberdaya ikan yang ada di PPI Bulu mengalami
pertumbuhan negatif sebesar 32,67 % sehingga jumlah produk ikan yang didaratkan
pada tahun 2002 sebanyak 153 .505 kg. Jenis ikan yang biasa didaratkan adalah tern bang,
bawal, layur, layang, kembung, tongkol, tengiri, peperek, selar, manyung, cucut, pari,
bambangan, cumi-cumi dan lain-lain. Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan
teknis yang terdiri dari nelayan, kapal dan alat tangkap. Jumlah nelayan di PPI Bulu
cenderung mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0, 12 % sedangkan jumlah alat
tangkap di PPI Bulu cenderung mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,06 % dan
untuk kapal cenderung mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,03 %. Fasilitas yang
sudah tersedia adalah turap; fasilitas fungsional yang tersedia dan sudah tidak memadai
aclalah pabrik es dan chill room; fasilitas penunjang yang tersedia adalah rumah tamu,
rumah dinas, kendaraan roda dua dan garasi. Prospek pengembangan dari pemasaran
ikan suda h cukup baik karena memiliki target pasar ekspor seperti Jepang, Taiwan dan
Korea. Pemasaran lokal dilakukan didaerah sekitar Kabupaten Tuban sedangkan
pernasaran diluar daerah ya itu Semarang, Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Kondisi fasilitas yang dimiliki PPI Bulu cukup memprihatinkan karena banyak
tasilitas yang mengalami kerusakan dan kondisi tersebut ditambah dengan bel um
tersedian ya beberapa fasilitas pokok sehingga tidak dapat memberikan pelayanan yang
baik bagi pengguna. Fasilitas yang tersedia namun sudah tidak dapat digunakan adalah
chill room, pabrik es, kendaraan roda-4 (truk), KUO dan TPI. Adapun fasilitas pokok
yang belum tersedia adalah dermaga. Turap sudah tersedia dan dalam kondisi yang baik.
Berdasarkan perhitungan maka diperoleh rumusan strategi pengembangan PPI
Bulu sebagai berikut
I) Strategi SO (Strenglh-Opporlunity)
a) Membangun fasilitas pokok (dermaga dan breakwater)
b) Meningkatkan fasilitas pemasaran seperti TPl dan pendistribusian seperti alat
tra nsportasi
2) Strategi ST (Strength-Threat)
a) Memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada nelayan
3) Strategi WO (Weakness-Opportumity)
a) Meningkatkan fasilitas pengolahan seperti industri pengolahan secara
konvensional sehingga terwujud swadaya
b) Melakukan perbaikan untuk fasilitas yang sudah tidak memadai
4) Strategi WT (Weakness-Threat)
a) Menempatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan mempunyai loyalitas
tinggi dalam menangani operasional PPI Bulu
b) Mengaktifkan kembali KUD dan TPI
Dari keempat kombinasi strategi diatas maka diperoleh alternatif strategi berupa
pembangunan fasilitas pokok (dermaga dan breakwater) dan perbaikan fasilitas yang
sudah tidak memadai seperti chill room dan pabrik es.
Collections
- UT - Aquaculture [2188]
