Hubungan status gizi dan aktivitas fisik terhadap keluhan menstruasi pada atlet dan nonatlet bulutangkis putri pemusatan latihan nasional cipayung
View/ Open
Date
2010Author
Anggraeni, Yessica Tenia
Marliyati, Sri Anna
Ekayanti, Ikeu
Metadata
Show full item recordAbstract
Atlet merupakan profesi di bidang olahraga yang memiliki aktivitas fisik yang tinggi
dengan jadwal latihan dan pertandingan yang padat baik pertandingan nasional maupun
internasional. Seorang atlet khususnya atlet bulutangkis dituntut memiliki keterampilan
yang baik, stamina dan kondisi yang prima untuk mencapai prestasi yang optimal, namun
atlet bulutangkis putri mengalami menstruasi setiap bulannya. Hal ini diduga
mempengaruhi atlet bulutangkis putri dalam menjalani latihan dan pertandingan. Tujuan
umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai keluhan menstruasi pada
atlet dan nonatlet bulutangkis serta mengkaji hubungan antara status gizi, konsumsi
pangan dan aktivitas fisik dengan keluhan menstruasi. Tujuan khusus dari penelitian ini
adalah: 1) mengetahui usia awal menstruasi, lama menstruasi, keteraturan dan lama
siklus menstruasi pada atlet dan nonatlet bulutangkis putri; 2) mengetahui jenis dan
frekuensi keluhan menstruasi menjelang dan selama menstruasi; 3) mengetahui status
gizi, tingkat kecukupan zat gizi, skor konsumsi pangan, dan aktivitas fisik atlet dan
nonatlet bulutangkis putri; 4) menganalisis hubungan status gizi, skor konsumsi pangan,
dan intensitas aktivitas fisik dengan keluhan menstruasi pada atlet dan nonatlet
bulutangkis putri.
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dan Observational Study.
Penelitian ini dilakukan di Pemusatan Latihan Nasional Bulutangkis (Pelatnas)
Kecamatan Cipayung, Kotamadya Jakarta Timur dan lingkungan kampus IPB Dramaga
Bogor. Pemilihan Pemusatan Latihan Nasional Bulutangkis (Pelatnas) dan lingkungan
kampus IPB Dramaga sebagai lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Pemilihan
Pemusatan Latihan Nasional Bulutangkis (Pelatnas) dan lingkungan kampus IPB
Dramaga sebagai lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Populasi dalam penelitian
ini adalah atlet bulutangkis putri dan mahasiswi IPB. Kriteria inklusi contoh atlet adalah
contoh telah memasuki masa pubertas atau telah mengalami menstruasi, tinggal di
asrama dan makan di kantin pelatnas. Pada penelitian ini contoh atlet yang digunakan
adalah 15 orang dari 30 orang. Kemudian contoh atlet akan dibandingkan dengan contoh
nonatlet sebagai kontrol. Karakteristik usia dan pendidikan contoh nonatlet sama dengan
contoh atlet. Contoh nonatlet yang diteliti juga berjumlah 15 orang. Kriteria inklusi contoh
nonatlet adalah contoh telah memasuki masa pubertas atau telah mengalami menstruasi,
sehat jasmani dan rohani, pendidikan minimal SMA atau sederajat SMA dan belum
menikah. Data primer dan sekunder yang diperoleh diolah secara deskriptif dan statistik
dengan menggunakan Microsoft Excell dan SPSS 13.0 for windows. Hubungan antar
variabel seperti usia menarche, lama menstruasi, keteraturan menstruasi dan lama siklus
menstruasi, status gizi, skor konsumsi pangan, aktivitas fisik dan keluhan menstruasi diuji
dengan menggunakan uji korelasi Spearman, sedangkan uji beda antara atlet dan
nonatlet menggunakan uji beda Mann-Whitney.
Sebagian besar contoh (83,3%) memiliki usia menarche antara 10-14 tahun. Lebih
dari separuh contoh (96,7%) memiliki lama menstruasi 3-9 hari. Sebagian besar contoh
(70%) memiliki menstruasi yang teratur. Lama siklus menstruasi sebagian besar contoh
(50%) adalah 25-30 hari atau rata-rata 28 hari.
Kasus keluhan menjelang menstruasi yang paling banyak terjadi pada contoh baik
atlet maupun nonatlet adalah gangguan emosional (24,4%), sedangkan kasus keluhan
selama menstruasi yang paling banyak terjadi pada contoh atlet dan nonatlet adalah
sakit keram di bawah perut (22,7%). Sebagian besar contoh memiliki kategori skor
menjelang menstruasi (60%), selama menstruasi (46,7%) dan total keluhan menstruasi
(56,7%) dengan kategori sedang.
Collections
- UT - Nutrition Science [2865]