Pengaruh Pemberian Kadar Asam Lemak n-6 Berbeda pada Kadar Asam Lemak n-3 Tetap (0 %) dalam Pakan Terhadap Penampilan Reproduksi Ikan Zebra Brachydanio rerio
View/ Open
Date
2005Author
Rosmawati, Arvita
Utomo, Nur Bambang Priyo
Mokoginta, Ing
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan gonad dan fekunditas pada ikan dipengaruhi oleh nutrisi makanan
induk (Palacios, et al., 1997). Nilai nutrisi yang dimaksud adalah cukup akan
karbohidrat, protein, lemak dan komponen-komponen lain seperti vitamin dan mineral.
Lemak dan asam lemak diketahui merupakan faktor yang sangat mempengaruhi
suksesnya suatu reproduksi dan kelangsungan hidup dari larva yang menetas.
Kekurangan asam lemak esensial (Essential Fatty Acid = EF A) dapat menyebabkan
penurunan reproduksi dan menurunkan laju pertumbuhan ikan (Meinelt, et al., 1999).
Kebutuhan asam lemak berbeda untuk setiap jenis ikan sesuai dengan habitat dan
lingkungannya. Ikan-ikan airtawar biasanya lebih banyak membutuhkan asam lemak n-6
daripada asam lemak n-3 atau campuran asam lemak n-6 dan asam lemak n-3, sedangkan ikan yang hidup di <laerah laut lebih membutuhkan asam lemak n-3. Kisaran kebutuhan asam lemak n-3 dan n-6 secara umum adalah antara 0,5% - 2,5% (Furuichi, 1988).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian asam lemak
dengan kadar asam lemak n-3 tetap yaitu O % dan n-6 yang berbeda yaitu 0, 1 dan 2 %
terhadap penampilan reproduksi dan kualitas telur ikan zebra Brachydanio rerio.
Umur ikan zebra yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 hari. Bobot awal
penebaran yaitu berkisar antara 0,100-0,154 g/ekor. Pemeliharaan induk ikan Brachydanio rerio dilakukan selama kurang lebih 2 bulan untuk mencapai umur siap mijah. Induk ikan zebra dipelihara dalam akuarium berukuran 30 x 30 x 30 cm dengan kepadatan 24 ekor dalam setiap akuariumnya (volume air akuarium 18 liter).
Pakan yang diberikan mengandung kadar protein sebesar 39 %, lemak 10 %,
karbohidrat 38 % dan C/P adalah 8. Pak.an diberikan secara at satiatiorz dengan frekuensi pemberian 4 kali sehari, yaitu pada jam 7 dan 11 pagi, 2 siang dan 5 sore. Pakan yang diberikan mengandung kadar asam lemak n-3 adalah tetap yaitu sebesar O % dan kadar asam lemak n-6 yang berbeda-beda yaitu 0, 1 dan 2 %. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap, yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan.
Parameter yang diuji yaitu Ganado Somatik Indeks (OSI), Ganado Somatik Indeks setelah
sa1in (GSis), Fekunditas (F), Derajat Pembuahan (DP), Derajat Penetasan Telur (HR), Laju
Penyerapan Kuning Telur (LP) dan Tingkat Kelangsungan Hidup Larva 3 hari (SR3).
Pemberian asam lemak n-6 sebesar 0, 1 dan 2% pada kadar asam lemak n-3 tetap
(0%) tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter yang diamati yaitu
Ganado Somatik Indeks (GSI), Gonado Somatik Indeks setelah saliu (GSis), Fekunditas
(F), Derajat Pembuahan (FR), Derajat Penetasan Telur (HR), Laju Penyerapan Kuning
Telur (LP) dan Tingkat Kelangsungan Hidup Larva 3 hari (SR3), (P>0,05).
Berdasarkan hasil histologi gonad menunjukkan bahwa pakan B (0% n-3; 1 % n-6)
memberikan keseragaman pada kematangan telur daripada pakan A (0% n-3; 1% n-6)
dan C (0% n-3; 2% n-6), yaitu ditandai dengan ukuran nukleus yang besar dan melebur
mendekati kutub anima.
Pemberian asam Iemak n-6 sebesar 0, 1 dan 2% pada kadar asam lemak n-3 tetap
(0%) memberikan pengaruh terhadap komposisi proksimat tubuh dan telurr ikan. Basil
analisa proksimat tubuh dan telur ikan menunjukkan bahwa pakan B (0% n-3; 1 % n-6)
memberikan cadangan energi yang lebih tinggi dari pakan A (0% n-3; 1% n-6) dan C
(0% n-3; 2% n-6), karena mempunyai kadar lemak yang tinggi pada tubuh dan telur ikan.
Collections
- UT - Aquaculture [2000]