Tingkat penerimaan buku cerita bergambar sebagai media pendidikan gizi dan pengaruhnya terhadap pengetahuan gizi anak sekolah dasar
View/ Open
Date
2010Author
Ikada, Delina Citryani
Tanziha, Ikeu
Madanijah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada masa anak-anak, bermain merupakan sarana edukasi yang penting
dalam mengeksplorasi otak. Oleh karena itu, konsep pendidikan yang paling
sesuai pada masa ini adalah konsep pendidikan yang dipadukan dengan
bermain. Salah satu sarana edukasi yang sesuai dengan konsep menyenangkan
adalah melalui buku cerita bergambar. Pesan-pesan gizi yang merujuk pada
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang ingin disampaikan dalam buku
cerita bergambar divisualisasikan dalam bentuk gambar-gambar dan alur cerita
yang menarik. Gambar, sebagai salah satu media komunikasi, melengkapi
bahasa lisan dan tulisan dalam menjelaskan keberadaan suatu obyek. Gambar
merupakan media yang efektif untuk mengungkapkan gagasan karena lebih
mudah dicerna. Kesinambungan antara gambar dengan alur cerita yang menarik
dapat menstimulasi otak anak untuk menerima pesan dan mengingatnya dengan
baik.
Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui tingkat penerimaan dan
pengaruh media pendidikan gizi berupa buku cerita bergambar terhadap
pengetahuan gizi anak usia sekolah dasar. Tujuan khusus penelitian, yaitu: 1)
Mengidentifikasi karakteristik contoh dan keluarga, meliputi jenis kelamin, usia,
urutan kelahiran, hobi dan minat contoh, agama, asal daerah, pekerjaan
orangtua, dan besar keluarga; 2) Mengetahui dan menganalisa tingkat
penerimaan contoh terhadap buku cerita bergambar ”Aku ingin Sehat” dilihat dari
tingkat kesukaannya; 3) Menganalisa pengaruh media pendidikan gizi buku
cerita bergambar ”Aku ingin Sehat” terhadap tingkat pengetahuan gizi contoh.
Metode penelitian adalah quasy experimental study dengan pretestposttest
control group design. Penelitian dilakukan di sekolah dasar yang dipilih
secara sengaja atau purposive, yaitu SDN Ciriung 02, Cibinong, Kabupaten
Bogor. Penelitian dilakukan dari bulan April hingga Oktober 2010. Kriteria contoh
adalah anak laki-laki dan perempuan yang berada pada periode emas membaca
yaitu 8-12 tahun, bersedia menjadi responden penelitian, dan mengikuti setiap
tahapan penelitian. Penarikan contoh dilakukan dengan cara purposive, yakni
dipilih dua kelas dari kelas 5 yang memiliki prestasi atau rata-rata nilai pelajaran
yang hampir sama berdasarkan keterangan dari pihak sekolah. Selanjutnya, dari
kedua kelas tersebut dilakukan pemilihan, yakni dipilih satu dari dua kelas
tersebut yang akan menjadi kelompok contoh atau menjadi kelompok intervensi.
Kelas 5A yang berjumlah 40 orang terpilih sebagai kelompok kontrol, sedangkan
kelas 5B yang berjumlah 41 orang terpilih sebagai kelompok intervensi. Tahapan
perlakuan terdiri dari pretest seminggu sebelum intervensi, intervensi, posttest 1
sesaat setelah intervensi, dan posttest 2 sebulan setelah intervensi. Pada
tahapan intervensi, kelompok intervensi diberikan buku cerita bergambar dan
dibiarkan untuk membacanya sendiri. Pemberian buku cerita bergambar
dilakukan hanya satu kali.
Langkah penyusunan buku cerita bergambar diawali dari pemilihan tema,
pembuatan judul dan ringkasan, pembuatan alur cerita, kemudian proses ilustrasi
hingga proses pencetakan. Ilustrasi dan layouting dibuat secara komputerisasi
dan semi-manual, menggunakan teknik brushing di Adobe Photoshop CS3 dan
dibantu dengan pen-tablet Wacom. Data yang terkumpul dari kuesioner diolah
melalui proses editing, coding, scoring, entry data ke komputer, cleaning data,
iv
dan analisis data. Data diolah menggunakan program komputer Microsoft Excell dan SPSS versi 16 for Windows untuk penarikan kesimpulan. Selanjutnya data dianalisis dengan metode deskriptif dan inferensia.
Collections
- UT - Nutrition Science [2918]