Analisis kelayakan pengembangan usaha pemancingan tirta salak Ciomas, Kabupaten Bogor
Abstract
Pemancingan Tirta Salak merupakan salah satu pemancingan yang terdapat di Kecamatan Ciomas dalam kategori menengah, dengan bahan baku ikan mas untuk dipancing sebanyak 50 – 100 kg/hari. Dengan meningkatnya jumlah permintaan dan mahalnya harga ikan, Tirta Salak memperbesar peluang yang ada dengan cara melakukan pengembangan usaha. Pengembangan usaha yang dimaksud adalah Tirta Salak membuat tempat budidaya dan penyembuhan ikan dengan konsep kolam air deras. Penelitian ini bertujuan (1) Mempelajari usaha pemancingan Tirta Salak, (2) Menganalisis kelayakan pengembangan usaha dari usaha pemancingan Tirta Salak yang telah berjalan menurut aspek pemasaran, aspek teknis produksi, aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek dampak usaha, serta (3) Menganalisis kondisi sensitivitas pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak ditinjau dari aspek pemasaran dan aspek keuangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data primer diperoleh secara langsung melalui hasil dari pengamatan di lapang, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak Tirta Salak. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis dari Tirta Salak, internet, lembaga-lembaga yang terkait dan studi pustaka. Analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan usaha sesuai pendekatan kriteria investasi dengan Microsoft Office Excel 2007. Analisis kelayakan usaha yang dilakukan menunjukan bahwa pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak dikategorikan layak untuk diimplementasikan, dilihat pada aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek keuangan. Analisis pendapatan usaha tani menunjukan nilai keuntungan dan R/C 1,17, analisis penilaian investasi usaha dengan NPV Rp 270.890.336,00, PI 3,117, IRR 57 %, dan PBP 2,5 tahun. Hasil-hasil sensitivitas menunjukan bahwa kelayakan pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak sangat peka terhadap perubahan yang terjadi pada kenaikan harga input produksi dan penurunan jumlah volume penjualan. Kenaikan harga input produksi tersebut mencapai 15% dan penurunan volume penjualan sebesar 5%, sehingga pengembangan usaha yang dilakukan oleh pemancingan Tirta Salak menjadi tidak layak.
Collections
- UT - Management [3353]