Pemanfaatan pelayanan dan dukungan terhadap Posyandu, serta hubungannya dengan status gizi balita di wilayah program dan nonprogram CSR PT Arutmin Indonesia di Kotabaru
Abstract
Balita merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rawan gizi, sehingga status gizi balita dapat digunakan untuk mencerminkan keadaan status gizi masyarakat (Suhardjo & Riyadi 1990). Pelayanan penimbangan balita yang teratur dan kelengkapan imunisasi yang diperoleh balita akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatannya (gizi) (Sitohang & Adi 1989). Pelaksanaan pelayanan gizi dan kesehatan di Posyandu, khususnya bagi balita, dipengaruhi oleh akses pelayanan gizi yang dapat didukung oleh faktor eksternal, seperti pengadaan sarana dan prasarana dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Salah satu perusahaan yang gencar melaksanakan program CSR adalah PT Arutmin Indonesia. Program CSR PT Arutmin dalam bidang kesehatan salah satunya adalah bantuan dana untuk pengadaan PMT dan penyuluhan bagi kader Posyandu yang dilakukan di desa-desa lingkar tambang.
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengkaji perbedaan pemanfaatan pelayanan dan dukungan terhadap Posyandu di wilayah program dan nonprogram CSR PT Arutmin Indonesia, serta hubungannya dengan status gizi balita. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1) mengidentifikasi program gizi dan kesehatan sebagai bagian CSR PT Arutmin di wilayah program; 2) membandingkan pengetahuan ibu balita tentang gizi dan Posyandu di wilayah program dan nonprogram; 3) membandingkan pemanfaatan pelayanan Posyandu oleh ibu balita di wilayah program dan nonprogram; 4) membandingkan dukungan masyarakat dan lembaga pada pelaksanaan Posyandu (swasta, pemerintah, dan tokoh masyarakat) di wilayah program dan nonprogram; 5) membandingkan status gizi balita di wilayah program dan nonprogram; 6) menganalisis hubungan pemanfaatan pelayanan dan dukungan terhadap Posyandu dengan status gizi balita.
Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan Kecamatan Pulau Laut Utara merupakan wilayah program CSR PT Arutmin Indonesia, sedangkan Kecamatan Pulau Laut Timur merupakan wilayah nonprogram CSR PT Arutmin Indonesia. Pengambilan data dilakukan pada April 2010.
Contoh dalam penelitian ini adalah balita yang dipilih secara purposive dengan kriteria: 1) balita berumur 12-60 bulan; 2) balita merupakan peserta Posyandu; 3) ibu balita bersedia menjadi responden. Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh contoh sebanyak 35 balita dari masing-masing kelompok.
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh (besar keluarga, umur orangtua, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan pendapatan keluarga), karakteristik contoh (jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan), persepsi ibu contoh mengenai pelayanan gizi dan kesehatan di Posyandu, pengetahuan ibu contoh tentang gizi dan Posyandu, akses ke Posyandu, pemanfaatan pelayanan gizi dan kesehatan di Posyandu, dan dukungan terhadap Posyandu. Data primer didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu gambaran umum lokasi penelitian, gambaran umum perusahaan, serta konsep dan bentuk program CSR perusahaan. Data sekunder tersebut diperoleh dari perusahaan, kecamatan, dinas kesehatan, Puskesmas, dan Badan Pusat
Statistik (BPS). Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensia menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS for Windows versi 15.0
Collections
- UT - Nutrition Science [2996]