Partisipasi kader Posyandu dan status gizi balita di wilayah program dan nonprogram CSR PT Arutmin Indonesia Kotabaru
View/ Open
Date
2010Author
Deristyani
Hardinsyah
Effendi, Yekti Hartati
Metadata
Show full item recordAbstract
Prevalensi gizi buruk balita (BB/U) di Kotabaru sebesar 22.9%.
Penguatan Posyandu dalam memperbaiki status gizi balita tidak hanya tanggung
jawab pemerintah namun tanggung jawab masyarakat dan swasta melalui
Tanggung jawab Sosial Perusahaan (CSR). Tujuan umum penelitian adalah
mengkaji perbedaan partisipasi kader Posyandu dan status gizi balita di wilayah
program dan nonprogram CSR PT Arutmin Indonesia, Kotabaru. Tujuan khusus
penelitian adalah : 1) Mengidentifikasi program bidang kesehatan sebagai bagian
CSR PT Arutmin Indonesia Kotabaru; 2) Mengidentifikasi karakteristik kader dan
keluarga kader; 3) Mengidentifikasi karakteristik balita dan keluarga balita; 4)
Membandingkan pengetahuan tentang gizi dan Posyandu serta partisipasi kader
Posyandu di wilayah program dan nonprogram; 5) Membandingkan status gizi
balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB di wilayah program dan
nonprogram; 6) Menganalisis hubungan karakteristik kader dan keluarga, serta
pengetahuan kader tentang gizi dan Posyandu dengan partisipasi kader; 7)
Menganalisis hubungan tingkat partisipasi kader Posyandu dengan status gizi
balita.
Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Pulau Laut
Utara dan Kecamatan Pulau Laut Timur, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan
Selatan. Pertimbangan yang mendasari yaitu Kecamatan Pulau Laut Utara
merupakan wilayah program CSR sedangkan Kecamatan Pulau Laut Timur
merupakan wilayah nonprogram CSR. Posyandu yang termasuk kelompok
program CSR dalam penelitian ini antara lain Posyandu Sembilang, Bandeng,
Alamanda, Udang, Mawar Barokah, Abu-Abu, Tembang, dan Belanak.Posyandu
kelompok nonprogram antara lain Posyandu Bunga Padi, Anggrek, Tunas Mekar,
Bunga Hati, Melati, Cempaka 1, Cempaka 2, dan Bunga Bangsa. Penelitian
dilakukan pada Februari-September 2010.
Cara pemilihan dan penentuan jumlah kader dan balita dilakukan secara
purposive. Kriteria pemilihan kader, yaitu : 1) Kader merupakan kader aktif; 2)
Bersedia untuk diwawancarai. Perkiraan jumlah contoh kader yaitu 40 orang
pada masing-masing kelompok. Namun berdasarkan kriteria diperoleh sebanyak
38 orang kader pada kelompok program dan 33 orang kader pada kelompok
nonprogram. Kriteria pemilihan balita yaitu : 1) Berumur 12–60 bulan; 2) Balita
merupakan pengunjung Posyandu terpilih; 3) Ibu balita terpilih bersedia untuk
menjadi responden. Perkiraan jumlah contoh balita yaitu 40 balita pada masingmasing
kelompok. Namun berdasarkan kriteria diperoleh contoh balita sebanyak
35 balita pada masing-masing kelompok.
Data primer meliputi karakteristik kader (umur, jenis kelamin, pendidikan,
dan pekerjaan), karakteristik balita (umur, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi
badan), karakteristik keluarga kader dan balita (besar keluarga dan pendapatan
keluarga), pengetahuan kader tentang gizi dan Posyandu, dan partisipasi kader
Posyandu. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu gambaran umum lokasi
penelitian (geografi, demografi, dan sosial ekonomi) dan program
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (CSR) PT Arutmin Indonesia, Kotabaru.
Data sekunder diperoleh dari perusahaan, Kantor Badan Pusat Statistik (BPS),
dinas kesehatan, kecamatan, dan Puskesmas.
Collections
- UT - Nutrition Science [2996]