Hubungan kebiasaan makan ampo dengan konsumsi dan status gizi masyarakat desa bektiharho, Kabupaten Tuban
Abstract
Ampo merupakan camilan berbahan baku tanah liat yang berasal dari Kabupaten Tuban. Ampo tergolong pangan yang unik berbahan baku tanah liat dan dikonsumsi manusia (geofagi) dalam kondisi nondarurat dan nonpatologis. Ampo juga dipercaya masyarakat Tuban dapat menguatkan sistem pencernaan dan memiliki berbagai manfaat lainnya. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik sosial–ekonomi,konsumsi gizi, tingkat kecukupan gizi, hubungan kebiasaan mengonsumsi Ampo dengan tingkat kecukupan gizi dan status gizi masyarakat, dan hubungan tingkat kecukupan gizi dengan status gizi di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 diwawancarai untuk mengetahui karakteristik, recall dalam 2 x 24 jam, dan kebiasaan makan Ampo. Sebagian besar sampel (97.1%) adalah perempuan yang mulai mengonsumsi Ampo sejak berusia 3 tahun atau saat hamil. Hasil analisis Spearman menunjukkan terdapat hubungan negatif antara kebiasaan makan Ampo berdasarkan jumlah Ampo yang dikonsumsi dengan tingkat kecukupan lemak (r=-0.416) dan tingkat kecukupan zat besi (r=-0.436) (p<0.01). Hasil analisis ini juga menunjukkan tidak terdapat hubungan antara frekuensi dan jumlah konsumsi Ampo dengan status gizi sampel. Hasil analisis Pearson menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara tingkat kecukupan zat gizi yaitu karbohidrat (r=0.500; p<0.01), protein (r=0.357), kalsium (r=0.408), dan fosfor (r=0.351) (p<0.05) dengan status gizi sampel.
Collections
- UT - Nutrition Science [3001]