Life Cycle Assessment (LCA) Proses Ekstraksi dan Isolasi Protein Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) Skala Laboratorium
View/ Open
Date
2023Author
Hakeki, Alliqa Zafira
Purwanti, Nanik
Sucahyo, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
Kacang koro pedang (KKP) merupakan salah satu produk pertanian yang
memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dimana proteinnya berpotensi
menjadi bahan baku plant-based meat. Untuk mendapatkan protein dari KKP, perlu
adanya serangkaian proses ekstraksi dan isolasi yang melibatkan penggunaan
energi, air, dan bahan kimia yang intensif. Oleh karena itu, perhitungan dampak
lingkungan yang berpotensi timbul akibat proses ekstraksi dan isolasi protein KKP
perlu dilakukan menggunakan metode life cycle assessment (LCA). Tujuan
penelitian ini adalah menghitung dampak lingkungan potensial dari proses ekstraksi
dan isolasi protein KKP dan mengidentifikasi faktor signifikan yang berdampak
paling besar di dalam proses ekstraksi dan isolasi protein KKP pada skala
laboratorium. Metode penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka kerja
LCA yaitu goal and scope definition, life cycle inventory (LCI), life cycle impact
assessment (LCIA), dan interpretasi. Kuantifikasi dampak ditentukan dengan
mengacu pada ReCiPe 2016 Midpoint (H). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dampak lingkungan yang secara signifikan ditimbulkan akibat serangkaian proses
produksi 1 gram protein KKP adalah human non-carcinogenic toxicity (HTPnc)
sebesar 3,222 kg 1,4-DCB, global warming (GWP) sebesar 1,846 kg CO2 eq,
terrestrial ecotoxicity (TETP) sebesar 1,109 kg 1,4-DCB, dan fossil resource
scarcity (FFP) sebesar 0,539 kg oil eq. Faktor yang berdampak paling besar
terhadap lingkungan adalah proses pengeringan menggunakan freeze dryer karena
konsumsi energi listrik pada alat yang cukup besar. Rekomendasi perbaikan yang
bisa dilakukan untuk mengurangi emisi yang signifikan yaitu dengan mengganti
sumber produksi listrik dari PLTU batu bara menjadi PLTA. Penggunaan listrik
dari PLTA dapat menurunkan dampak lingkungan kategori HTPnc 98,15%, GWP
95,91%, TETP 74,22%, FFP 80,81%. Jack bean (JB) is an agricultural product with high protein content that is
potential for plant-base meat’s ingredient. However, a series of extraction and
isolation processes that involve intensive use of energy, water, and chemicals are
required to obtained JB protein. Therefore, potential environmental impacts arising
from extraction and isolation process of JB protein needs to be carried out to assure
sustainable food processing. The purpose of this study is to calculate the potential
environmental impacts of the extraction and isolation process of JB proteins and
identify the significant factors that have the greatest impact in the extraction and
isolation process of JB proteins on laboratory scale. Life cycle assessment (LCA)
framework was used in this study, namely goal and scope definition, life cycle
inventory (LCI), life cycle impact assessment (LCIA), and interpretation. Impact
quantification was determined by referring to the ReCiPe 2016 Midpoint (H). The
results showed that the production of one gram of JB protein significantly impacted
on four categories, i.e., human non-carcinogenic toxicity (HTPnc) of 3.222 kg 1,4-
DCB, global warming (GWP) of 1.846 kg CO2 eq., terrestrial ecotoxicity (TETP)
of 1.109 kg 1,4-DCB, and fossil resource scarcity (FFP) of 0.539 kg oil eq. The step
in the extraction and isolation process that has the greatest impact on the
environment is drying process using a freeze dryer, due to the large consumption of
electrical energy. Recommendations for improvements that can be made to reduce
significant emissions are to replace the source of electricity production from coal to
hydropower. The use of electricity from hydropower can reduce the environmental
impact on HTPnc 98.15%, GWP 95.91%, TETP 74.22%, FFP 80.81%.