Identifikasi Potensi Bahaya Bagi Keselamatan Pengunjung di Kawasan Wisata Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
View/ Open
Date
2012Author
Ulpah, Meli Maria
Muntasib, E.K.S Harini
Samosir, Agustinus M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan Wisata Pantai Pangandaran merupakan salah satu satu tempat
yang menjadi Obyek Wisata Unggulan Provinsi Jawa Barat. Sebagai obyek wisata
unggulan, banyak sekali pengunjung yang datang ke kawasan tersebut, namun
pada periode tertentu seringkali terjadi kecelakaan pengunjung. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya bagi keselamatan pengunjung di
Kawasan Wisata Pantai Pangandaran yang meliputi potensi bahaya fisik dan
biologi untuk bahan pertimbangan bagi manajemen keselamatan pengunjung di
kawasan tersebut.
Penelitian dilakukan pada tiga lokasi pantai, yaitu Pantai Barat, Pantai
Timur, dan Pantai Pasir Putih. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli
2011. Penelitian dilakukan terhadap potensi bahaya fisik dan biologi yang
terdapat di kawasan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapang,
wawancara kepada responden pengunjung, masyarakat, dan penjaga pantai, serta
studi literatur. Responden pengunjung ditentukan secara purposive sampling,
sedangkan responden masyarakat ditentukan secara convinient sampling. Jumlah
responden pengunjung dan masyarakat masing-masing sebanyak 100 responden
ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi bahaya fisik di Kawasan
Wisata Pantai Pangandaran terdiri dari arus rip, ombak tukik, tsunami, gempa
bumi, gelombang, dan pasang surut, sedangkan potensi bahaya biologi yang
terdiri dari ubur-ubur, monyet ekor panjang, ular laut, bulu babi, ikan lepu ayam,
dan ikan lepu batu. Berdasarkan hasil penilaian resiko didapat bahwa arus rip
termasuk dalam potensi bahaya dengan tingkat resiko bahaya besar (substantial
risk), sehingga manajemen pengurangan resiko potensi bahaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan cara menghindari resiko. Bentuk aplikasi menghindari
resiko yaitu tidak memperbolehkan pengunjung berenang pada kawasan zona arus
rip, kemudian teknis manajemen keselamatan pengunjung untuk potensi bahaya
arus rip tersebut yaitu dengan cara mensosialisasikan teknik-teknik
menyelamatkan diri saat terbawa arus rip.