Penggunaan zeolit untuk meningkatkan daya simpan ransum dan pengaruhnya terhadap kandungan aflatoxin serta kadar nutrien
View/ Open
Date
1993Author
Murni, Rasmi
Sutardi, Toha
Kartiarso
Nur, M. Anwar
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan
kawasan tropika basah, suhu dan kelembaban relatif
tinggi. Menyimpan pakan pada lingkungan seperti ini
tidak bisa lama, karena mudah berjamur. Beberapa
spesies jamur mampu menghasilkan senyawa toksik yang
sangat berbahaya jika termakan oleh ternak.
Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus misalnya,
menghasilkan aflatoksin yang dapat menurunkan
produktifitas ternak dan bersifat karsinogenik.
Pertumbuhan jamur dapat dicegah antara lain jika
pakan disimpan dengan kadar air rendah. Pakan yang
dicampur dengan zeoli t, diperkirakan dapat disimpan
lebih lama karena zeolit bersifat menyerap uap air
sehingga ransum menjadi lebih kering, dengan demikian
pertumbuhan jamur dapat diperkecil, perkembangan
aflatoksin serta kerusakan pakan dapat dihindari.
Digunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan
pola faktorial. Untuk percobaan aktivasi zeolit
dipakai RAL-faktorial 6 x 3 dengan 2 ulangan, faktor A
adalah normalitas HCl yaitu 0.5, 0.7, 0.9, 1.1 dan
1.3, sedangkan faktor B adalah nisbah zeolit/HCl
masing-masing 1:5, 1:10 dan 1:15. Penyimpanan ransum
menggunakan RAL-faktorial 5 x 5 dengan 2 kali ulangan,
faktor A adalah kadar zeolit, terdiri atas o, 2.5, 5,
7.5 dan 10% , faktor B adalah lama penyimpanan yaitu
3, 10, 24, 38 dan 52 hari. ...
Collections
- MT - Animal Science [1154]