Perancangan Model Kelembagaan dan Sistem Kemitraan Peternak Sapi Rakyat dengan Konsep Creating Shared Value (CSV) Tanpa Bunga pada PT XYZ
Date
2023Author
Suhendar, Endang
Sukardi, Sukardi
Romli, Muhammad
Raharja, Sapta
Metadata
Show full item recordAbstract
Kemitraan menjadi salah satu alternatif cara berbisnis yang semakin populer karena merupakan salah satu bagian yang menjadi target pencapaian pengembangan berkelanjutan di SDG’s 2030. Untuk itu membahas pentingnya kemitraan peternakan dan implementasi strategi win-win. Konsep shared value pada Creating Shared Value (CSV) mampu beradaptasi dengan strategi kemitraan win-win karena dalam hal ini CSV mampu memberikan peluang penciptaan nilai bersama ekonomi dan sosial serta mengungkapkan konsep shared value dalam konteks usaha peternakan.
Konsep CSV dalam kemitraan harus didukung oleh kelembagaan yang efektif, dimana masalah-masalah yang dihadapi mitra dapat diakomodir untuk diselesaikan demi mencapai tujuan bersama. Dengan demikian perlu dilakukan pengembangan model kelembagaan baru yang sesuai dengan masalah yang dihadapi peternak yang tentunya akan mengubah manajemen kinerja kemitraan untuk mencapai tujuan pengembangan jangka panjang. Selain itu ada beberapa pelitian yang menyoroti berbagai aspek kemitraan dalam sektor pertanian dan pengembangan pedesaan. Salah satu pengembangan kemitraan tanpa bunga untuk kepenting pengembangan kemitraan berkelanjutan dan inklusif dalam melibatkan peternak rakyat yang akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Kemitraan tanpa bunga yang diintegrasikan dengan konsep CSV menjadi satu peluang untuk diimplementasikan.
Kemitraan yang telah dijalankan oleh PT XYZ sejak 2015 dengan memanfaatkan program KUR ternyata mengalami kendala akibat persyaratan yang sangat ketat dan selektif, yaitu akses perbankan terkait persyaratan BI Checking, kelengkapan dokumen yang tidak dimiliki oleh peternak berupa izin usaha, dan NPWP maupun agunan. Selain itu, peternak mitra menganggap bahwa biaya bunga dan biaya asuransi adalah beban. Pada sisi yang lain, prinsip pola bagi hasil (profit sharing) hanya berlaku bagi perbankan. Sementara jika peternak mengalami kerugian, kewajiban membayar bunga tetap harus dilaksanakan. Untuk itu perlu dicari solusi bagi peternak mitra maupun peternak yang belum menjadi mitra terkait akses pembiayaan modal yang mudah dijangkau dan tidak membebani.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kinerja kemitraan yang saat ini sudah berjalan pada PT XYZ dan prioritas atribut kinerja kemitraan yang harus ditingkatkan; (2) Menghasilkan rancangan model kelembagaan kemitraan peternak sapi rakyat dengan konsep CSV; (3) Menghasilkan rancangan sistem kemitraan peternak sapi rakyat berdasarkan framework CSV; dan (3) Memperoleh rancangan formula matematis untuk analisis keuangan kemitraan peternak sapi dengan konsep CSV tanpa bunga. Penelitian diawali dengan analisis deskriptif proses bisnis usaha peternakan sapi rakyat, analisis kemitraan peternak sapi pada PT XYZ, yang didukung dengan kajian pustaka pada beberapa literatur yang membahas kemitraan, peternak sapi, penerapan program CSR dan konsep CSV. Untuk mencapai tujuan pertama, metode yang digunakan adalah metode Importance Performance Analysis (IPA) dengan menyebarkan angket ke peternak mitra di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Untuk merancang kelembagaan kemitraan, metode yang digunakan adalah Soft System Metodology (SSM) hingga tahap ke-6 yang dikolaborasikan dengan metode Interpretatif Structural Modeling (ISM) pada tahap ke-5 SSM. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran dan wawancara kepada expert yang berasal dari PT XYZ, akademisi, ketua kelompok peternak dan peternak mitra. Hasil SSM dan ISM dilanjutkan untuk merancang sistem kemitraan dengan pendekatan konsep CSV tanpa bunga. Terakhir, telah dilakukan simulasi analisis keuangan menggunakan pendekatan Profit Loss Sharing yang berhasil dibangun dalam penelitian ini.
Penelitian ini telah mendapatkan Indeks kepuasan peternak Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 79,35%, nilai ini memiliki arti secara keseluruhan peternak menganggap belum puas atas kinerja kemitraan. Atribut yang menjadi prioritas utama dan wajib ditingkatkan oleh PT XYZ dalam melaksanakan kemitraan yaitu tingkat bunga, pembiayaan tanpa bunga, pemeriksaan rutin (dokter/petugas khusus), respon terhadap keluhan, peran gapoktan/koperasi di saat panen atau akhir/perpanjangan kemitraan, pembagian hasil, perpanjangan kemitraan dan penimbangan rutin.
Analisis gabungan SSM dan ISM menghasilkan rancangan kelembagaan kemitraan tanpa melibatkan aktor perbankan dan asuransi. Selain itu dibentuk divisi CSV yang menyalurkan penyertaan modal tanpa bunga. Ditambahkan lagi dalam kelembagaan tersebut adalah peran dari pemerintah sebagai pembuat kebijakan, perguruan tinggi dan lembaga riset yang memberikan kompetensi dan menyalurkan hasil penelitian tentang teknologi produksi dan teknologi pakan. Untuk sistem kemitraan telah dihasilkan rancangan prosedur kemitraan CSV tanpa bunga dengan langkah-langkah pada Framework CSV.
Telah dibangun suatu framework kemitraan CSV tanpa bunga dengan tahapan strategi CSV yang meliputi strengthening local clusters, redefining value chains dan reconceiving products and markets. Kemitraan ini pun dibangun atas azas kemitraan profit loss sharing (PLS). Hasil perancangan menunjukkan bahwa kemitraan CSV tanpa bunga mampu menciptakan nilai bersama (shared value) bagi peningkatan kesejahteraan peternak rakyat maupun bagi peningkatan daya saing (Competitiveness) PT XYZ berupa nilai sosial maupun nilai ekonomi.
Penelitian ini telah mengasilkan formula matematis untuk keuangan kemitraan peternak rakyat dengan konsep CSV tanpa melibatkan beban bunga. Berdasarkan formula tersebut jenis kegiatan kemitraan pembibitan lebih direkomendasikan untuk dilaksanakan. Selain memberikan keuntungan yang lebih tinggi, juga memberikan peluang penyediaan bibit untuk keberlanjutan usaha peternakan sapi di masa depan.
Penelitian ini telah berhasil merancang kelembagaan dan sistem kemitraan tanpa bunga dengan pendekatan konsep CSV. Sistem kemitraan yang dibangun mampu meningkatkan kesejahteraan peternak, keberlanjutan usaha peternakan sapi. Sementara itu perusahaan juga mendapatkan jaminan pasokan bibit yang berkualitas sesuai standar perusahaan sekaligus melaksanakan integrasi program CSR dan bisnisnya.