Analisis Perbandingan Model Grover dan Springate dalam Prediksi Kondisi Kebangkrutan Emiten Sektor Energi di Indonesia
Abstract
Sektor energi merupakan sektor yang volatil. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan harga komoditas energi yang berfluktuatif dan mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah pasokan- permintaan, nilai tukar mata uang, dan bencana non-alam seperti Pandemi Covid- 19. Seluruh faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan ketidakstabilan harga enrgi yang akan berdampak pada penurunan laba perusahaan. Penurunan laba secara terus-menerus dapat mengakibatkan terjadinya kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan yang terjadi merupakan salah satu tanda awal terjadinya kebangkrutan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hasil prediksi kondisi kebangkrutan emiten sektor energi di Indonesia terlebih lagi dengan tingkat volatilitas pasar yang tinggi. Selain itu, penelitian ini dilakukan karena mampu mengidentifikasi tahap awal pertanda kebangkrutan. Penelitian ini memprediksi kebangkrutan 21 perusahaan pada sektor energi di Indonesia dengan menggunakan Model Grover G-Score dan Model Springate S-Score. Perusahan sektor energi yang diteliti dipilih dengan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat indikasi bahwa faktor-faktor yang memengaruhi harga komoditas energi turut memengaruhi kinerja perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai G-Score dan S-Score pada sebagian perusahaan turut menunjukkan penurunan ketikan terjadi penurunan harga komoditas energi. Sebanyak 16 dari 21 perusahaan yang selalu berada dalam zona ‘safe’ berdasarkan Model Grover G-Score, sedangkan berdasarkan Model Springate S-Score hanya terdapat 4 dari 21 perusahaan yang berada dalam zona ‘safe’ pada periode 2017- 2021. Uji t-test dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara kedua model dan diperoleh hasil yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil analisis antara Model Grover G-Score dengan Model Springate S-Score pada taraf nyata 0,01. The energy sector is a volatile sector. This can be proven by fluctuating energy commodity prices and easily influenced by external factors. These factors include supply-demand, exchange rates, and non-natural disasters such as the Covid-19 Pandemic. All of these factors can cause energy price instability which will have an impact on decreasing company profits. A continuous decline in profits can result in financial distress. Financial distress that occured are one of the early signs of bankruptcy. Therefore, this study was conducted to analyze the predicted results of bankruptcy conditions of energy sector company in Indonesia, especially with a high level of market volatility. In addition, this study was conducted because it was able to identify the early stages of bankruptcy harbingers. This research predicted the bankruptcy condition of 21 companies in the energy sector in Indonesia using the Grover G-Score Model and Springate S-Score Model. The energy sector companies studied were selected based on certain criteria. The results show that there are indications that factors that affect energy commodity prices also affect company financial performance. This is evidenced by the G-Score and S-Score values in some companies also show a decrease when there is a decline in energy commodity prices. As many as 16 out of 21 companies are always in the 'safe' zone based on the Grover G-Score Model, while based on the Springate S-Score Model there are only 4 out of 21 companies that are in the 'safe' zone in the 2017-2021 period. The t-test was conducted to test whether there is a difference between the two models and obtained results that stated that there was a significant difference between the results of the analysis between the Grover G-Score Model and the Springate S-Score Model at a significance level of 0.01.
Collections
- UT - Management [3371]