Aplikasi Program Soil and Water Assessment Tools (SWAT) yang Dimodifikasi untuk Menduga Debit Sub-DAS Cimanuk Hulu
Abstract
Daerah aliran sungai sebagai wilayah tangkapan air dapat berpengaruh besar untuk ketersediaan air di suatu daerah. DAS Cimanuk perlu dikelola dengan baik terutama pada pengaturan penggunaan lahannya. Analisis debit sungai dilakukan menggunakan modul SWAT yang telah dimodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit Sub-DAS menggunakan program SWAT modifikasi. Penelitian di Sub-DAS Cimanuk Hulu akan dilakukan menggunakan model SWAT dalam 3 bentuk metode yaitu original, pothole, dan modifikasi. Setiap bentuk metode akan dilakukan kalibrasi dan validasi menggunakan SWAT-CUP supaya output model yang digunakan hasilnya mendekati dengan output dari Sub-DAS Cimanuk Hulu dengan menggunakan parameter sensitif yang dapat mempengaruhi hasil secara signifikan. Output yang dibandingkan yaitu nilai NSE dan R2. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode modifikasi SWAT mampu mendapatkan nilai NSE yang lebih baik dibandingkan metode original dan pothole karena telah menyesuaikan keadaan di lapangan. Nilai NSE pada SWAT Modifikasi mencapai 0.532, nilai tersebut lebih baik dari nilai NSE pada SWAT pothole dan original yang masing-masing mencapai 0.444 dan 0.514. Sedangkan, nilai R2 pada SWAT Modifikasi mencapai 0.576 yang nilainya lebih baik dari R2 pada SWAT original dan pothole yang masing-masing 0.521 dan 0.575. Watersheds as water catchment areas can have a major influence on the availability of water in an area. The Cimanuk watershed needs to be managed properly, especially in terms of land use regulation. River discharge analysis was carried out using a modified SWAT module. This study aims to analyze the sub-watershed discharge using a modified SWAT program. Research in the Cimanuk Hulu Sub-watershed will be carried out using the SWAT model in original, pothole, and modification methods. Each form of method will be calibrated and validated using SWAT-CUP so that the output of the model used is close to the output of the Cimanuk Hulu Sub-DAS by using sensitive parameters that can significantly affect the results. The outputs being compared are the NSE and R2 values. This study shows that the modified SWAT method is able to obtain better NSE values than the original and pothole methods because it has adjusted to the conditions in the field. The NSE score on Modified SWAT reached 0.532, this value was better than NSE score on pothole and original SWAT which reached 0.444 and 0.514 respectively. Meanwhile, the R2 value in Modified SWAT reaches 0.576 which is better than the R2 value in the original and pothole SWAT, which are 0.521 and 0.575 respectively.