Interaksi genotipe x lingkungan pada seleksi kedelai
View/ Open
Date
1992Author
Adie, Moch. Muchlish
Adie, Moch. Muchlish
Jusuf, Muhammad
Sjamsudin, Endang
Sumarno
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian terhadap 26 genotipe kedelai yang berasal dari empat lingkungan seleksi yaitu Balittan Malang, Balittan Sukamandi, Balittan Bogor dan Bioteknologi IPB ditujukan untuk mengkuantifikasi besarnya interaksi genotipe dengan lingkungan (G x L) dari program pemuliaan serta menentukan kesesuaian lingkungan seleksi dengan ling kungan produksi kedelai. Percobaan lapang dilaksanakan pada musim kemarau (April - September 1992) di tiga lingkungan lahan tegal yaitu KP Jambegede Malang, KP Sukamandi Subang serta KP Darmaga Bogor, dengan mempergunakan Rancangan Acak Kelompok diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil biji per ha dari genotipe kedelai yang diuji memiliki ragam genetik lebih kecil dibandingkan dengan ragam interaksi G x L, menandakan adanya adaptasi spesifik dari setiap genotipe kedelai pada lingkungan tertentu. Genotipe MSC 8613-6-8 memberikan hasil tertinggi di KP Jambegede, genotipe MSC 8609-5-0 tertinggi hasilnya di KP Sukamandi dan GH 02 tertinggi hasilnya di KP Darmaga. Dari keempat asal lingkungan seleksi kedelai, terlihat genotipe hasil seleksi Balittan Malang memiliki rataan hasil biji per ha tertinggi dan ternyata memberikan sumbangan relatif terkecil terhadap besaran ragam interaksi G x L. Hak cipta, Pendugaan heritabilitas dengan cara unit baku dinilai layak pada pengujian sejumlah genotipe di banyak lingkungan Dari pendugaan tersebut diperoleh bahwa lingkungan uji KP Sukamandi memiliki nilai heritabilitas dengan cara unit baku terkecil dibanding dengan kedua lingkungan lainnya. Karenanya dapat disarankan bahwa lingkungan Malang dan Bogor cukup potensial untuk dijadikan lingkungan seleksi untuk kedelai.