Efektivitas Campuran Meniran Phyllanthus niruri dan Bawang Putih Allium sativum dalam Pakan untuk Pengendalian Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.
Abstract
Ikan lele Clarias sp. merupakan ikan yang hidup di perairan tawar dan sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya ikan lele berkembang pesat dikarenakan ikan ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, mempunyai pertumbuhan yang cepat, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, pemasarannya relatif mudah dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Namun demikian pada budidaya ikan lele sering ditemukan penyakit MAS (Motile Aeromonad Septicaemia) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penggunaan bahan alami daun meniran Phyllanthus niruri dan bawang putih Allium sativum diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti antibiotik dalam mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan campuran ekstrak daun meniran dan bawang putih dalam pakan untuk pengendalian infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu uji LD50 dan uji in vivo. Uji LD50 menghasilkan konsentrasi bakteri A. hydrophila 108 cfu/ml dapat mematikan 50% populasi ikan uji dalam waktu satu minggu. Dosis yang digunakan adalah meniran 5 ppt dan bawang putih 20 ppt untuk pencegahan, sedangkan dosis untuk pengobatan adalah meniran 10 ppt dan bawang putih 40 ppt. Hasil uji in vivo menunjukkan respon makan perlakuan pencegahan yang lebih baik dibandingkan perlakuan pengobatan dan kontrol positif. Pertambahan bobot rata-rata perlakuan pencegahan sebesar 7,2995 ± 1,00% dan pengobatan sebesar 6,2303 ± 1,81%, kontrol positif sebesar 1,8732 ± 0,58. Rata-rata skor gejala klinis perlakuan pencegahan lebih kecil jika dibandingkan perlakuan pengobatan dan kontrol positif. Mortalitas perlakuan pencegahan sebesar 41,67 ± 21,52%, pengobatan sebesar 54,17 ± 20,97 dan kontrol positif sebesar 66,67 ± 23,57. Pengamatan organ dalam menunjukkan perlakuan pencegahan normal, mendekati kontrol negatif, sedangkan perlakuan pengobatan terjadi perubahan warna organ dalam, mendekati kontrol negatif. Kualitas air yang terukur sebelum dan setelah uji in vivo masih termasuk dalam kisaran toleransi ikan lele dumbo. Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa perlakuan pencegahan dengan campuran ekstrak meniran 5 ppt dan bawang putih 20 ppt cukup efektif dalam mencegah infeksi A. hydrophila dibandingkan dengan pengobatan dengan campuran ekstrak meniran 10 ppt dan bawang putih 40 ppt.