Studi Metabolisme Energi dan Protein pada Ayam Kampung dan Hasil Persilangannya dengan Ayam Ras Pedaging pada Periode Pertumbuhan
View/ Open
Date
1997Author
Ballo, Victor J.
Hardjosworo, Peni S.
Amrullah, lbnu Katsir
lskandar, Sofjan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian dengan tujuan mempelajari metabolisme energi dan protein telah dilakukan pada ayam kampung dan turunan pertama (F1) hasil persilangan ayam kampung jantan dengan ayam ras pedaging betina pada periode pertumbuhan.
Percobaan biologis dilaksanakan di Laboratorium llmu Produksi Ternak Unggas Fapet IPB selama 8 (delapan) minggu, yaitu dari 5 Oktober hingga 30 Nopember 1996, menggunakan 39 ekor ayam kampung dan 39 ekor ayam (F1) hasil persilangan (ayam kampung jantan x ayam ras pedaging betina). Semua ayam percobaan berjenis kelamin betina dengan umur sama (10 minggu) namun berbeda dalam bobot badan yaitu untuk ayam kampung 727.7 ± 123.4 gram dan ayam silang 1363.1 ± 99.9 gram. lndikator produksi yang diamati adalah konsumsi ransum, pertumbuhan dan efisiensi konversi ransum. lndikator fisiologis adalah retensi nitrogen yang ditentukan dengan neraca gizi, retensi protein, lemak dan energi dalam tubuh didekati dari hasil analisis komposisi tubuh, dan produksi panas (tahap puasa dan tahap diberi makan) diukur secara tidak langsung dengan metode kalorimetri, yaitu dengan mengukur konsumsi oksigen ayam percobaan menggunakan satu unit chamber respirasi sistem tertutup.
Semua ayam percobaan diberi ransum komersial ayam ras petelur fase dara, produksi PT Gold Coin (kode 104C) dengan komposisi nutrisi teranalisis 14.81% protein, 7.60% lemak, 7.89% serat kasar, 12.10% abu, 1.99% calcium, 0.99% fosfor dan energi bruto 4063.10 kkal/kg. Bentuk fisik ransum adalah butiran pecah ("crumble'). Ransum dan air minum disediakan ad libitum. Energi metabolis ransum ditentukan dengan menggunakan indikator ("Celite 545') yang dicampurkan ke dalam ransum sebanyak 1%. Koleksi ekskreta dilakukan pada minggu percobaan ke dua, lima dan delapan terhadap kedua jenis ayam. Terhadap sampel ekskreta dan ransum dilakukan analisis komposisi nutrisi (kadar air, nitrogen dan energi bruto) dan kadar senyawa celit.
dst ...
Collections
- MT - Animal Science [1216]