Standar dan kriteria sungai yang berkelanjutan serta sistem penunjang pengambilan keputusan untuk pengelolaannya, Kasus Asia Tenggara dan Pasifik
View/ Open
Date
1998Author
Haryoguritno, Sri Indreswari Radityani
Hardjoamidjojo, Soedodo
Suratmo, F. Gunarwan
Eriyatno
Pawitan, Hidayat
Mudikdjo, KOOswardhono
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini oleh karenanya adalah mengubah data aliran sungai dan lingkungannya menjadi
inforrnasi yang bisa dipakai memantau keberlanjutan sungai, untuk mengendalikan berbagai rencana
pengembangan wilayah sungai dan membatasi yang tidak
enunjang keberlanjutan sungai sebagai sumberdaya air.
Alat pengendali yang jelas dan tidak akan berbeda tafsir adalah apabila berbentuk angka ang
terukur. Kondisi aliran, fa.ktor-faktor lingk.ungan dan pengembangan, kesemuanya mempunyai dimensi
yang berbeda-beda, sehingga harus diciptakan parameter yang mewaki li kondisi agar operasi
matematika dapat dilakukan dengan bebas. Untuk itu perlu dibuatkan suatu struktur standar dan
kriterianya. Pendekatan yang dipakai untuk melaku.kan pekerjaan tersebut adalah pendekatan sistem
manajemen dari Mannetsch (1978). Dalam pengertian sistem tersebut maka masalah penelitian adalah
mengoperasikan paradigma keberlanjutan dalam bentuk kinerja sungai dan menjadikannya tujuan
pengelolaan.Variabel aliran dan variabel penentunya kemudian ditentukan dari situ. Seluruh
variabel penentu aliran yang merupakan unsur lingkungan alami merupakan variabel tak
terkendali. Iklim atau curah
hujan, meskipun sebenarnya bersifat ekstrogen, -namun dapat dikelompokkan sebagai masukan tak terkendali. Sedangkan elemen pengembangan dikelompokkan dalam variabel terkendali. Urutan pengerjaan adalah: data variabel lingkungan diproses menjadi keadaan dengan peringkat
tertentu dengan menggunakan standard dan kriteria. Keadaan variabel-variabel pcnentu diubah menjadi
indeks yang menyatakan kapasitas atau daya dalam menunjang keberlanjutan dengan menggunakan rumus
Laplace. Kemudian indeks diubah menjadi katagori keberlanjutan sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
Pembuatan model yang menggunakan akses Visio Basic dibawah perangkat Junak Excel,
oiprogram untuk dapat mengeluarkan infonnasi mengenai katagori kapasitas keandalan sungai,
kapasitas pengendalian kondisi maksimum dan minimum kalau data aliran ada serta atagori
keberlanjutan sungai. Selain dari pada itu juga kapasitas kondisi Jingkungan alami
·tayah sungai dan pengembangannya dalam menunjang keberlanjutan sungai.
Optimasi perbaikan keberlanjutan hanya dilakukan untuk dua altematif Yang pertama mempertahankan
persen larian pennukaan yang terkendali, memelihara lingkungan alami oan meningkatkan persen luas
hutan. Yang kedua adalah dengan mempertahankan persen uas hutan, memelihara lingkungan alarni dan
meningkatkan volume larian yang terkendali.
Kesimpulan penelitian ini adalah : keberlanjutan sungai itu dapat dilihat dari kinerja sungai dalam
menyediakan aliran andalan bagi komunitasnya, dan kemampuannya engendalikan bahaya. Tingkat dan
katagori kinerja dapat diramalkan dari kondisi lingkungan wilayah sungai bersama dengan
pengembangannya Peranialan tersebut harus dilakukan melalui parameter tanpa dimensi dari
unsur-unsur lingkungan dan pengembangan
ang menjadi variabel penentu kinerja sungai. Variabel-variabel penentu tersebut adalah luas DAS,
panjang sungai; kelerengan sungai; kondisi geologi DAS; kerapatan pematusan; curah hujan tahunan
wilayah rata-rata. Sedangkan unsur-unsur pengembangan wialyah sungai yang menjadi penentu aliran
adalah: tata guna lahan wilayah sungai; persentasi luas liutan; persentasi aliran permukaan yang
terkendali dan kepadatan penduduk di wilayah
Suatu bangunan standard dan kriteria dan seperangkat rumus matematika diperlukan ' ntuk membaca
kondisi suatu unsur lingkungan menjadi parameter tanpa dimensi yang mewakili kondisinya, dan
untuk mengubah kondisi elemen tersebut, bersama-sama elemen-elemen lingkungan lainnya,
menjadi indeks yang menunjukkan kemampuan lingkungan tersebut unnik mendukung kondisi keberlanjutan, dengan bantuan rumus-rumus
matematika yang diperlukan untuk pengubahan-pengubahan tersebut.
Suatu standard dan kriteria yang diberlakukan untuk setiap unsur lingkungan itu dan seperangkat rumus matematika, temyata mampu melakukan fungsi menata komposisi antar Regiatan,
memotret kondisi dan meramalkan potensi, dengan menjahit potensi tiap unsur, sehingga lingkungan,
yang alami bersama dengan yang buatan, dapat dibaca kemampuan tau tingkat dayanya dalam menunjang
tingkat keberlanjutan yang diinginkan.
Perangkat tersebut mampu mendeteksi kondisi kritis, dan kondisi alami yang rawan terhadap kesalahan
keputusan pengembangan. Kondisi kritis terjadi bila:· persentasi luas
hutan <30%, kepadatan penduduk >1000 per kilometer persegi, tata-guna lahan menghasil
lfan koefisien aliran terbobot <0.4 dan volume limpasan yang terkendali <0.010 %. Kondisi alami
sungai dan wilayahnya terbatas, apabila DAS < 5000 km¹, panjang sungai < 100 km, curah hujan
tahunan < 1500 mm; kelerengan sungai >O.10% sedangkan paparan liatuannya dan kerapatan pematusan <
0.025 %. Criteria tersebut juga memberikan dasar ebijaksanaan perlunya pengembangan antar-DAS atau
pun perlunya mengembangkan sumberdaya air pulau sebagai satu kesatuan pengembangan
Secara umum penelitian ini menyimpulkan bahwa lingkungan menyediak.an seluruh informasi mengenai
keadan elemen-elemennya serta claya dukung lingkungannya dalam suatu sandi. Dalam penelitian ini,
standard dan kriteria serta seperangkat rumus matematika
temyata bisa memecahkan sandi tersebut.