Show simple item record

dc.contributor.advisorHardjoamidjojo, Soedodo
dc.contributor.advisorSuratmo, F. Gunarwan
dc.contributor.advisorEriyatno
dc.contributor.advisorPawitan, Hidayat
dc.contributor.advisorMudikdjo, KOOswardhono
dc.contributor.authorHaryoguritno, Sri Indreswari Radityani
dc.date.accessioned2023-06-16T05:37:19Z
dc.date.available2023-06-16T05:37:19Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/119352
dc.description.abstractTujuan penelitian ini oleh karenanya adalah mengubah data aliran sungai dan lingkungannya menjadi inforrnasi yang bisa dipakai memantau keberlanjutan sungai, untuk mengendalikan berbagai rencana pengembangan wilayah sungai dan membatasi yang tidak enunjang keberlanjutan sungai sebagai sumberdaya air. Alat pengendali yang jelas dan tidak akan berbeda tafsir adalah apabila berbentuk angka ang terukur. Kondisi aliran, fa.ktor-faktor lingk.ungan dan pengembangan, kesemuanya mempunyai dimensi yang berbeda-beda, sehingga harus diciptakan parameter yang mewaki­ li kondisi agar operasi matematika dapat dilakukan dengan bebas. Untuk itu perlu dibuatkan suatu struktur standar dan kriterianya. Pendekatan yang dipakai untuk melaku.kan pekerjaan tersebut adalah pendekatan sistem manajemen dari Mannetsch (1978). Dalam pengertian sistem tersebut maka masalah penelitian adalah mengoperasikan paradigma keberlanjutan dalam bentuk kinerja sungai dan menjadikannya tujuan pengelolaan.Variabel aliran dan variabel penentunya kemudian ditentukan dari situ. Seluruh variabel penentu aliran yang merupakan unsur lingkungan alami merupakan variabel tak terkendali. Iklim atau curah hujan, meskipun sebenarnya bersifat ekstrogen, -namun dapat dikelompokkan sebagai masukan tak terkendali. Sedangkan elemen pengembangan dikelompokkan dalam variabel terkendali. Urutan pengerjaan adalah: data variabel lingkungan diproses menjadi keadaan dengan peringkat tertentu dengan menggunakan standard dan kriteria. Keadaan variabel-variabel pcnentu diubah menjadi indeks yang menyatakan kapasitas atau daya dalam menunjang keberlanjutan dengan menggunakan rumus Laplace. Kemudian indeks diubah menjadi katagori keberlanjutan sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Pembuatan model yang menggunakan akses Visio Basic dibawah perangkat Junak Excel, oiprogram untuk dapat mengeluarkan infonnasi mengenai katagori kapasitas keandalan sungai, kapasitas pengendalian kondisi maksimum dan minimum kalau data aliran ada serta atagori keberlanjutan sungai. Selain dari pada itu juga kapasitas kondisi Jingkungan alami ·tayah sungai dan pengembangannya dalam menunjang keberlanjutan sungai. Optimasi perbaikan keberlanjutan hanya dilakukan untuk dua altematif Yang pertama mempertahankan persen larian pennukaan yang terkendali, memelihara lingkungan alami oan meningkatkan persen luas hutan. Yang kedua adalah dengan mempertahankan persen uas hutan, memelihara lingkungan alarni dan meningkatkan volume larian yang terkendali. Kesimpulan penelitian ini adalah : keberlanjutan sungai itu dapat dilihat dari kinerja sungai dalam menyediakan aliran andalan bagi komunitasnya, dan kemampuannya engendalikan bahaya. Tingkat dan katagori kinerja dapat diramalkan dari kondisi lingkungan wilayah sungai bersama dengan pengembangannya Peranialan tersebut harus dilakukan melalui parameter tanpa dimensi dari unsur-unsur lingkungan dan pengembangan ang menjadi variabel penentu kinerja sungai. Variabel-variabel penentu tersebut adalah luas DAS, panjang sungai; kelerengan sungai; kondisi geologi DAS; kerapatan pematusan; curah hujan tahunan wilayah rata-rata. Sedangkan unsur-unsur pengembangan wialyah sungai yang menjadi penentu aliran adalah: tata guna lahan wilayah sungai; persentasi luas liutan; persentasi aliran permukaan yang terkendali dan kepadatan penduduk di wilayah Suatu bangunan standard dan kriteria dan seperangkat rumus matematika diperlukan ' ntuk membaca kondisi suatu unsur lingkungan menjadi parameter tanpa dimensi yang mewakili kondisinya, dan untuk mengubah kondisi elemen tersebut, bersama-sama elemen-elemen lingkungan lainnya, menjadi indeks yang menunjukkan kemampuan lingkungan tersebut unnik mendukung kondisi keberlanjutan, dengan bantuan rumus-rumus matematika yang diperlukan untuk pengubahan-pengubahan tersebut. Suatu standard dan kriteria yang diberlakukan untuk setiap unsur lingkungan itu dan seperangkat rumus matematika, temyata mampu melakukan fungsi menata komposisi antar Regiatan, memotret kondisi dan meramalkan potensi, dengan menjahit potensi tiap unsur, sehingga lingkungan, yang alami bersama dengan yang buatan, dapat dibaca kemampuan tau tingkat dayanya dalam menunjang tingkat keberlanjutan yang diinginkan. Perangkat tersebut mampu mendeteksi kondisi kritis, dan kondisi alami yang rawan terhadap kesalahan keputusan pengembangan. Kondisi kritis terjadi bila:· persentasi luas hutan <30%, kepadatan penduduk >1000 per kilometer persegi, tata-guna lahan menghasil­ lfan koefisien aliran terbobot <0.4 dan volume limpasan yang terkendali <0.010 %. Kondisi alami sungai dan wilayahnya terbatas, apabila DAS < 5000 km¹, panjang sungai < 100 km, curah hujan tahunan < 1500 mm; kelerengan sungai >O.10% sedangkan paparan liatuannya dan kerapatan pematusan < 0.025 %. Criteria tersebut juga memberikan dasar ebijaksanaan perlunya pengembangan antar-DAS atau pun perlunya mengembangkan sumberdaya air pulau sebagai satu kesatuan pengembangan Secara umum penelitian ini menyimpulkan bahwa lingkungan menyediak.an seluruh informasi mengenai keadan elemen-elemennya serta claya dukung lingkungannya dalam suatu sandi. Dalam penelitian ini, standard dan kriteria serta seperangkat rumus matematika temyata bisa memecahkan sandi tersebut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcResource Management and Environmental Scienceid
dc.titleStandar dan kriteria sungai yang berkelanjutan serta sistem penunjang pengambilan keputusan untuk pengelolaannya, Kasus Asia Tenggara dan Pasifikid
dc.typeDissertationid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record