Analisis pengeringan kopi pada alat pengenng kopi (Coffea Sp.) efek rumah kaca berenergi surya
View/ Open
Date
1997Author
Wulandani, Dyah
Abdullah, Kamaruddin
Setiawan, Budi Indra
Atmawinata, Oskari
Metadata
Show full item recordAbstract
Perdagangan kopi Indonesia mempunyai prospek cerah dalam tahun-tahun yang akan datang. Salah satu upaya untuk mempertahankan mutu kopi ekspor adalah melalui proses pengeringan yang efisien. Pengeringan tradisional yang umumnya dilakukan petani rakyat, sering mengalami kesulitan, terutama dalam pengontrolan suhu dan RH. Pengeringan buatan merupakan salah satu altematif pemecahan masalah, namun masalah lain yang timbul adalah biaya investasi alat besar. Pengering efek rumah kaca, berupa bangunan transparan dengan bak/rak pengering di dalamnya, diperkenalkan Kamaruddin (1993), menggunakan energi surya yang gratis, seperti halnya penjemuran yang biasa dilakukan petani. Dengan alat pengering efek rumah kaca, suhu dan RH dapat dikontrol, tidak membutuhkan lahan yang luas dan pengeringan masih dapat berlangsung meskipun hari hujan dengan sumber energi biomassa melalui pembakaran dengan tungku, disamping itu investasi alat tidak mahal. Komoditi yang telah diteliti menggunakan alat tersebut adalah gabah, lada, kakao, manisan pepaya, vanili, benih ketimun, benih cabe, benih tomat, kayu bayur, chip rumput laut dan kopi (Kamaruddin 1994, Kamaruddin 1995, Mursalim 1995, Mawan 1996, Suhdi 1996, dan Sukarmanto 1996). dst ...
Collections
- MT - Agriculture Technology [2213]