Penentuan Nilai Marjin Awal (Initial Margin) Kontrak Indeks Saham dan Foreign Cross Currency Berdasarkan Teori Nilai Ekstrim
View/ Open
Date
2010Author
Hanif, Muhammad
Erfiani
Sumertajaya, I Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagai pusat counterparty terhadap seluruh transaksi yang terjadi di
bursa berjangka, penting bagi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), disingkat
KBI, menemukan metode perhitungan yang tepat untuk mencari suatu nilai yang
diharapkan dapat menutupi pergerakan (volatilitas) harga harian maksimum yang
mungkin terjadi selama satu hari perdagangan. Nilai marjin awal (initial margin)
merupakan nilai yang diharapkan dapat menutupi pergerakan harga tersebut.
Metode Value at Risk (VaR) dengan asumsi sebaran normal berdasarkan
selang kepercayaan tertentu dan pada periode waktu tertentu, yang saat ini
digunakan untuk mencari nilai marjin awal, tidak mampu menangkap nilai-nilai
ekstrim yang terdapat pada bagian ekor sebaran perubahan harga (return). Selain
itu, metode VaR sebaran normal hanya fokus pada pengamatan pusat atau dengan
kata lain hanya fokus pada return yang berada di bawah kondisi market yang
normal.
Disebabkan data finansial yang umumnya tidak normal dan kelemahan
metode VaR konvensional, maka diperlukan suatu kajian dengan menggunakan
metode VaR yang tidak konvensional yang disebut metode extreme value theory
(EVT).
Penelitian ini menduga nilai VaR yang digunakan untuk mencari nilai
marjin awal melalui dua metode teori nilai ekstrim yaitu Generalized Extreme
Value Distribution (GEVD) dan Generalized Pareto Distribution (GPD).
Data yang digunakan adalah data sekunder yang merupakan data harga
penutupan harian (daily closing price) periode 2 Januari 1990 sampai dengan 31
Desember 2009. Kriteria pemilihan kontrak komoditi yang menjadi objek
penelitian adalah 5 (lima) kontrak dengan volume transaksi terbesar minimal
selama 6 bulan sepanjang 2009. Lima kontrak yang memenuhi kriteria tersebut
adalah Indeks Saham Hongkong (HANGSENG) atau disingkat HAS, Indeks
Saham Jepang (NIKKEI) atau disingkat dengan NIK, Indeks Saham Korea
(KOSPI) atau disingkat dengan KOS, GBP/USD (GBP) dan EUR/USD (EUR).
Beberapa tahapan yang perlu dilakukan pada data harga penutupan harian
(daily closing price) sebelum menerapkan kedua metode teori nilai ekstrim
tersebut adalah pemilihan periode historis, perhitungan perubahan harga (return)
dan eksplorasi data. Pergerakan harga pasar yang ekstrim, kejadian ’abnormal’,
dan kondisi tertekan (distress) telah banyak terjadi sepanjang periode tahun 1990
sampai dengan 2009. Oleh karena itu, pemilihan periode tersebut diharapkan telah
dapat mewakili seluruh pergerakan harga pasar ekstrim yang terjadi sejak
berdirinya pasar yang terorganisir (bursa). Perubahan harga (return) dihitung
melalui metode absolute price change. Tahapan eksplorasi data menghasilkan
nilai skewness dan kurtosis yang tinggi atas kelima kontrak yang digunakan dalam
penelitian ini menunjukkan penyimpangan dari normalitas. Uji normalitas dengan
cara menggunakan uji Jarque-Bera juga mendukung informasi yang diperoleh dari
nilai skewness dan kurtosis....dst