Pembuatan Membran Komposit (Kitosan-Biosilika) untuk Menghilangkan Logam Kromium Heksavalen [Cr(VI)] dari Limbah Industri
View/ Open
Date
2010Author
Zulti, Fifia
Dahlan, Kiagus
Sugita, Purwantiningsih
Metadata
Show full item recordAbstract
Senyawa kromium banyak digunakan dalam industri modern salah satunya
industri pelapisan logam (electroplating). Senyawa kromium diperairan ada dua
bentuk yaitu Cr(III) dan Cr(VI). Senyawa Cr(VI) menimbulkan dampak
berbahaya bagi lingkungan (Gosh, 2006). Proses pengolahan limbah industri
secara konvensional seperti metode elektrolit, metode pertukaran ion, penyerapan
karbon aktif, dan metode ekstaksi larutan telah banyak dilakukan. Namun,
metode-metode pengolahan limbah tersebut belum efektif dalam mengolah
limbah. Pada penelitian ini dibuat membran komposit antara kitosan dengan
silika. Pengolahan limbah dengan membran memerlukan waktu yang lebih singkat
dan biaya pengolahan yang lebih murah.
Teknologi membran yang banyak digunakan dalam proses pengolahan
limbah yaitu teknik ultrafiltasi dan nanofiltrasi. Membran dapat dibuat dari bahan
sintetik maupun alami. Kitosan adalah polimer alami yang banyak dijadikan
sebagai bahan pembuatan membran. Kitosan mengandung gugus aktif amino (-
NH2) dan gugus hidroksil (-OH) sehingga banyak digunakan dalam proses
penyerapan logam seperti Cd(II), Cr(VI), Pb, Cu(II), Hg(II) yang menjadi limbah
diperairan dengan berbagai mekanisme. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan
membran komposit dari kitosan dan biobiosilika. Membran tersebut selanjutnya
diuji kemampuannya untuk memisahkan logam kromium (Cr(VI)) dari limbah
industri pelapisan logam (electroplating).
Metode yang digunakan dalam pembuatan membran adalah inversa fasa.
Membran dibuat dengan memadukan kitosan dengan silika dengan proses
sonikasi. Silika diperoleh dengan metode pemanasan abu sekam padi pada suhu
1000 oC dan pengasaman dengan HCl 37 %. Silika yang dihasilkan disebut
biosilika. Komposisi massa kitosan dan biosilika (g/g) yang digunakan yaitu 2/1
(A1), 2/2 (A2), 3/1 (B1), dan 3/2 (B2). Karakterisasi membran yang dilakukan
yaitu uji kuat tekan membran, SEM, gugus fungsi membran dengan spektroskopi
FTIR, swelling membrane, dan porositas membran.
Karakteristik gugus fungsi kitosan ditandai dengan adanya spektrum gugus
hidoksil dan amida. Selain itu juga ditunjukkan dengan adanya gugus hidrokarbon
penyusun senyawa kitosan. Spektrum FTIR biosilika menunjukkan munculnya
gugus fungsi Si-O pada bilangan gelombang sekitar 1055 cm-1, sedangkan pada
membran komposit pada rentang sekitar 1122-980 cm-1. Munculnya pita serapan
Si-O ini menunjukkan adanya tautan silang antara kitosan dan biosilika. Gugus
fungsi Si-O pada membran mengalami pergeseran bilangan gelombang ke arah
yang lebih besar. Hal ini terjadi karena terbentuknya ikatan hidrogen antara gugus
fungsi O-H dari kitosan dengan gugus Si-O dari biosilika......dst