Fraksinasi Protein Kacang-kacangan dan Partisi Kecernaannya secara in vitro
View/ Open
Date
2015Author
Dewi, Sari Putri
Ridla, Muhammad
Jayanegara, Anuraga
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagian besar penelitian pakan ternak di Indonesia masih menggunakan
protein kasar sebagai indikator pakan ternak karena diyakini protein kasar yang
tinggi dalam bahan pakan dapat menyediakan asam amino yang akan diserap di
usus halus. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar sebab protein kasar masih terdiri
atas beberapa fraksi yang dibagi berdasarkan kelarutan dan laju degradasinya di
dalam rumen ternak ruminansia. Fraksinasi protein merupakan pembagian protein
kasar menjadi 5 fraksi yang didasarkan pada kelarutan dan laju degradasinya di
dalam rumen. Kelima fraksi tersebut antara lain fraksi A, fraksi B1, fraksi B2,
fraksi B3 dan fraksi C. Fraksi A merupakan fraksi protein yang dapat langsung
digunakan oleh mikroba rumen, fraksi B1 merupakan fraksi protein yang dapat
didegradasi dengan cepat oleh mikroba rumen, fraksi B2 merupakan fraksi protein
yang didegradasi lebih lambat daripada fraksi B1 sehingga bagian protein yang
tidak didegradasi lolos dari rumen dan dapat mencapai usus halus, fraksi B3
merupakan fraksi protein yang didegradasi secara lambat di rumen karena
mengandung protein kasar yang masih berikatan dengan dinding sel sehingga
resisten terhadap degradasi mikroba rumen, oleh karena itu, dapat menyediakan
asam amino untuk diserap di usus halus, fraksi C merupakan fraksi yang tidak
dapat didegradasi oleh mikroba rumen. Protein banyak dikandung oleh kacangkacangan
yaitu mencapai 20 sampai 40%. Kacang-kacangan yang banyak tumbuh
dan berproduksi serta mudah diperoleh di Indonesia menjadi salah satu alasan
kacang-kacangan tersebut digunakan dalam penelitian ini, supaya ketersediaannya
berkesinambungan. Selain itu, kacang-kacangan yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan sumber protein yang nantinya akan diteliti golongan fraksi dan
kecernaanya di dalam rumen ternak ruminansia sehingga dapat menggambarkan
sistem pencernaan protein ternak ruminansia terhadap jenis kacang-kacangan. Mainly of the animal nutrition’s study in Indonesia were still using the
crude protein as an indicator of animal diet as it was believed that high crude
protein in diet could be provide the amino acids to be absorbed in the small
intestine. It was not entirely true since the crude protein was composed of several
factions that were divided by the solubility and degradibility rate in the rumen of
ruminants. Fractionation of protein is a classification of crude protein into 5
fractions based on the solubility and degradability rate in the rumen. The fractions
are including A fraction, B1 fraction, B2 fraction, B3 fraction and C fraction. The
beans were containing the protein about 20–40%. Beans were growth, produce
and available easily in Indonesia, that’s why as one of the reasons that the beans
were used in this study. The beans which used in this study were a source of
protein that will be observed both of fractions classification and digestibility in the
rumen of ruminants that can be describe the digestion protein system of ruminant
to the varieties of beans.
Collections
- MT - Animal Science [1148]