Peningkatan Rasio Mineral Ca:Mg pada Media Pemeliharaan Terhadap Kinerja Produksi Pendederan Benih Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)
View/ Open
Date
2015Author
Atmawinata, Lalu Mukhtar
Nirmala, Kukuh
Prihadi, Tri Heru
Metadata
Show full item recordAbstract
Macrobrachium rosenbergii yang dikenal dengan udang galah merupakan
salah satu komoditi unggulan air tawar di Indonesia. Udang galah sangat diminati
pasar, baik dalam maupun luar negri. Dalam budidayanya, salah satu kendala yang
dihadapi adalah tingkat pertumbuhannya yang masih sangat rendah terutama pada
tahapan pendederan. Rendahnya tingkat pertumbuhan diduga sebagai akibat belum
optimalnya keberadaan nutrien pada media pemeliharaan dalam menunjang
kehidupan udang galah. Dalam hidupnya, udang galah bersifat kanibal yakni saling
memakan antar individu. Salah satu penyebab munculnya sifat kanibal tersebut
adalah molting. Molting merupakan indikator pertumbuhan pada udang galah. Jika
terjadi pertambahan bobot, maka udang galah akan molting atau melepas karapas
yang lama dan telah menua untuk digantikan dengan yang baru. Karapas tersebut
bersifat kaku sehingga dengan adanya pertambahan massa tubuh maka karapas
harus digantikan dengan ukuran yang lebih besar. Jika udang galah tidak melakukan
molting maka pertumbuhan akan terhambat. Pada saat molting, udang galah akan
mengeluarkan zat atraktan yang berbau amis sehingga menjadi daya tarik untuk
diserang atau dimakan oleh udang lain. Saat molting tubuh udang menjadi lunak.
Pada saat molting inilah udang membutuhkan mineral untuk pembentukan
karapasnya. Keberadaan mineral yang terbatas merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan pembentukan karapas menjadi lamban. Jika pembentukan karapas
cepat maka akan dapat menekan sifat kanibalisme sehingga tingkat kelangsungan
hidup akan menjadi lebih tinggi. Selain itu, pembentukan karapas yang lebih cepat
akan meningkatkan pertumbuhan karena udang galah akan lebih cepat aktif kembali
dalam mencari makan pasca molting. Kalsium dan magnesium sangat dibutuhkan
dalam pengerasan cangkang, osmoregulasi, pertumbuhan serta mempengaruhi
frekuensi molting dan osmoralitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji
pengaruh rasio mineral Ca:Mg terhadap kinerja produksi pendederan benih udang
galah (Macrobrachium rosenbergii).
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2014 di
Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) lima perlakuan dengan tiga kali
ulangan. Seluruh perlakuan diberikan penambahan mineral berupa kalsium sebesar
30 mg l-1, mengacu pada Zaidy (2007). Sementara itu, penambahan magnesium
yang diberikan pada setiap perlakuan yakni sebesar 0, 15, 30, 45 dan 60 mg l-1.
Adapun taraf peningkatan rasio Ca:Mg yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain: A: Ca 30 mg l-1 + Mg 0 mg l-1 (1:0); B: Ca 30 mg l-1 + Mg 15 mg l-1 (1:0,5);
C: Ca 30 mg l-1 + Mg 30 mg l-1 (1:1); D: Ca 30 mg l-1 + Mg 45 mg l-1 (1:1,5) and
E: Ca 30 mg l-1 + Mg 60 mg l-1 (1:2). Wadah penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah akuarium kaca berukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm sejumlah 15
buah dilengkapi sistem aerasi dan water heater. Media pemeliharaan udang galah
berupa air berkalsium dengan penambahan magnesium sesuai dengan perlakuan
yang telah ditentukan. Konsentrasi kalsium (Ca(OH2) dan magnesium (MgSO4)
pada media pemeliharaan diperoleh melalui pengenceran. Terlebih dahulu
dilakukan analisis kadar kalsium dan magnesium untuk menentukan jumlah
kalsium dan magnesium yang dibutuhkan untuk memperoleh konsentrasi yang
sesuai dengan perlakuan. Aerasi kuat diberikan pada proses pengenceran dengan
tujuan untuk membantu kelarutan dan agar jenuh oksigen. Volume air untuk
masing-masing akuarium adalah 30 liter. dst ...
Collections
- MT - Fisheries [2940]