Analisis Efisiensi Rantai Pasok Ikan Koi (Cyprinus rubrofuscus) Asal Jepang di PT. Solaris Koi Indonesia
Date
2023-05-27Author
Orlando, Dito Naufal
Diatin, Iis
Budiardi, Tatag
Metadata
Show full item recordAbstract
Volume impor ikan koi ke Indonesia yang lebih tinggi dari volume ekspornya berimbas pada harga ikan yang berfluktuasi, sehingga perlu adanya informasi rantai pasok jenis dan grade ikan koi yang memberikan efisiensi tertinggi dengan risiko terendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses, jejaring, pelaku, efisiensi, dan peluang risiko yang terdapat pada rantai pasok ikan koi asal Jepang di PT. Solaris Koi Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung dan wawancara dengan metode studi kasus. Analisis data menggunakan marjin pemasaran, farmer’s share, dan metode failure mode and effect analysis (FMEA). Proses produksi ikan koi di PT. Solaris Koi Indonesia sesuai dengan SNI 7734:2011 dan karantina ikan sesuai formulir Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB). Rantai pasok terdiri dari 20 saluran grade A, 7 saluran grade B, dan 4 saluran grade C yang dijalankan oleh pihak pembudidaya, dealer, dealer kropyokan, dan konsumen akhir. Aliran informasi mengalir secara dua arah, sedangkan aliran harga dan produk mengalir satu arah dari hulu ke hilir. Saluran A Shusui 2, A Asagi 2, dan A Showa 1 merupakan saluran paling efisien dengan tahapan yang pendek. Variabel risiko yang berkaitan dengan harga memberikan dampak tertinggi berdasarkan analisis FMEA. The volume of koi fish imports to Indonesia is higher than the volume of exports, resulting in fluctuating fish prices, so it is necessary to know the koi fish supply chains that provide the highest efficiency with the lowest risk. This study aims to analyze the processes, networks, actors, efficiency, and risk opportunities in the Japanese koi fish supply chain at PT Solaris Koi Indonesia. Data collection was carried out by direct observation and interviews with the case study method. Data analysis uses marketing margin, farmer's share, and failure mode and effect analysis (FMEA) method. The koi fish production process at PT Solaris Koi Indonesia is in accordance with SNI 7734:2011 and fish quarantine according to the CKIB form. The supply chain consists of 20 grade A channels, 7 grade B channels, and 4 grade C channels run by the farmer, dealers, kropyokan dealers, and end consumers. Information flow is bidirectional, while price and product flow are one-way from upstream to downstream. Channels A Shusui 2, A Asagi 2, and A Showa 1 are the most efficient channels with the shortest stages. Risk variables related to price have the highest impact based on FMEA analysis.
Collections
- UT - Aquaculture [2036]