Analisis anggaran operasional sebagai alat pengendalian manajemen (Studi kasus: PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor)
Abstract
PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor (PDAM TPKB) merupakan perusahaaan milik daerah yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah Kotamadya Bogor. Dalam melaksanakan perannya sebagai sebuah organisasi, PDAM memiliki perencanaan keuangan untuk masa depan yang terangkum dalam sebuah anggaran. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran pada PDAM TPKB, (2) Mengetahui prosedur penyusunan anggaran pada PDAM TPKB, (3) Menganalisis penyimpangan yang terjadi antara anggaran operasional dan realisasinya pada PDAM TPKB, dan (4) Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi pada anggaran operasional PDAM TPKB. Penelitian dilaksanakan di PDAM TPKB yang berlokasi di Jalan Siliwangi No. 121, Bogor. Waktu yang digunakan untuk penelitian adalah tiga bulan, yaitu dimulai pada bulan Februari-April 2009. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians dan uji t dengan alat pengolah data Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 13. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran operasional PDAM TPKB adalah realisasi kegiatan usaha semester I tahun berjalan, estimasi hasil kegiatan yang dapat dicapai pada semester II tahun berjalan, rencana jangka panjang,dan faktor penting lainnya yang tertuang dalam program-program tahunannya. Prosedur penyusunan anggaran PDAM TPKB diawali dengan pengarahan dari direksi kepada kepala bagian, tiap-tiap bagian menyusun konsep anggarannya, konsep anggaran diserahkan kepada tim penyusun anggaran untuk selanjutnya dibahas dalam rapat koordinasi, dilakukan perbaikan dalam penetapan anggaran, dan selanjutnya direksi mengajukan anggaran tahunan definitif kepada Badan Pengawas untuk mendapat pengesahan. Dari hasil analisis varians diketahui bahwa pada tahun 2006 total pendapatan memiliki penyimpangan favorable 0,98 %. Pada total biaya langsung terjadi penyimpangan favorable 2,67 %. Namun berbeda pada total biaya tidak langsung, pada biaya ini terjadi penyimpangan unfavorable -37,49 %. Sedangkan laba bersih yang dihasilkan memiliki penyimpangan favorable 13,42 %. Pada tahun 2007, penyimpangan favorable terjadi pada total pendapatan 1,80 %. Hal tersebut berbeda pada total biaya langsung, penyimpangan yang terjadi pada biaya ini adalah unfavorable -5,73 %. Sedangkan penyimpangan favorable terjadi pada total biaya tidak langsung yaitu 3,12%. Terakhir analisis dilakukan pada laba bersih penyimpangan 2,75 %, penyimpangan ini termasuk favorable. Berdasarkan uji t pada penyimpangan anggaran operasional tahun 2006, diperoleh kesimpulan bahwa penyimpangan total pendapatan, total biaya langsung, total biaya tidak langsung, dan laba bersih anggaran operasional PDAM TPKB masih dalam batas pengendalian manajemen. Pada tahun 2007, hasil uji t pada penyimpangan anggaran operasional PDAM TPKB yang meliputi total pendapatan, total biaya langsung, total biaya tidak langsung, dan laba bersih masih dalam batas pengendalian manajemen.
Collections
- UT - Management [3476]