Kajian Seleksi Ayam Kampung Berdasarkan Bobot badan dan Titer A.ntibodi Terhadap Penyakit Tetelo
View/ Open
Date
2005Author
Yulia, Eva
Mansjoer, Sri Supraptini
Soejoedono, Retno D
Metadata
Show full item recordAbstract
Ayam Kampung mempunyai arti penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia yang sebagian besar tinggal di pedesaan. Rendahnya bobot badan dan serangan penyakit tetelo merupakan dua hambatan dalam pengembangan ayam Kampung. Serangan penyakit tetelo mengakibatkan kematian sampai 100%. Bobot badan dan titer antibodi ayam kampung terhadap penyakit tetelo sangat bervariasi. Dengan memanfaatkan keragaman bobot badan dan titer antibodi tersebut usaha peningkatan bobot badan dan daya tahan terhadap penyakit Tetelo melalui seleksi diharapkan mempunyai respon seleksi positif. Penelitian ini mengkaji hubungan bobot badan dengan titer antibodi terhadap penyakit Tetelo serta menjajaki seleksi kedua sifat tersebut, untuk dijadikan dasar program seleksi ayam Kampung di pedesaan.
Sebanyak 206 ekor ayam Kampung milik petemak di Kampung Cengal, Sumberjaya, dan Rawajero dijadikan cuplikan. Bobot badan dan titer antibodi ayam penelitian diamati tiap bulan selania enam bulan. Titer antibodi terhadap penyakit Tetelo dianalisis melalui uji hambat aglutinasi menggunakan metode beta. Hubungan antara bobot badan dengan titer antibodi terhadap penyakit Tetelo <lianalisis dengan uji korelasi. Pendugaan nilai respon seleksi bobot badan dan titer antibodi terhadap penyakit Tetelo dihitung berdasarkan prediksi respon seleksi dengan kriteria di atas rerata.
Hasil penelitian menunjukkan korelasi fenotipik bobot badan dan titer antibodi sangat bervariasi berkisar -0,55-( +0,55), korelasi ada yang positif juga negatif. Keragaman bobot badan (18-23%) dan titer antibodi terhadap penyakit Tetelo (28-36%) cukup tinggi. Seleksi terhadap bobot badan calon bibit menghasilkan respon seleksi 8,58-13, 73% per tahun pada ayam jantan dan 11,88-19,46% per tahun pada ayam betina. Seleksi titer antibodi terhadap penyakit Tetelo menghasilkan respon seleksi per tahun 14,16-26,13% pada ayam jantan dan 15,34-26,33% pada ayam betina.
Kesimpulan penelitian ini bahwa antara bobot badan dan titer antibodi terhadap penyakit tetelo tidak mempunyai hubungan yang erat, dengan demikian seleksi sebaiknya dilakukan untuk masing-masing sifat tersebut. Keragaman bobot badan ayam jantan lebih tinggi dibandingkan dengan ayam betina, maka prioritas seleksi pada ayam jantan akan lebih efektif.
Collections
- MT - Animal Science [1150]