Pemanfaatan Limbah Cair lndustri Cengkeh Hasil Pengolahan Rokok sebagai Penghambat Aktivitas Organisme Perusak Kayu : Rayap Coptotermes curvignathtu Holmgren dan Jamur Schizophyllum commune Fries.
View/ Open
Date
2005Author
Taher, Dharmawaty M
Setiadi, Dede
Lestari, Yulin
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah Cair Industri Cengkeh fluent dari hasil pengolahan rokok mencapai 350 meter kubik hari. Untuk mengolah limbah ini hingga diperoleh limbah efluent memerlukan Tenaga dan biaya yang cukup besar. Disisi lain, cengkeh berpotensi sebagai penghambar aktivitas serangga dan jamur. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Hasil Hutan PAU IPB untuk pengujian rayap, laboratum Ekologi FMIPA IPB untuk pengujian Jamur laboratorium kimia terpadu IPB untuk analisis kualitas air limbah dan laboratorium kimin UPI Bandung untuk analisis komponen senyawn aktif ekstrak limbah cair industri cengkeh. Tujuan penelitian adalah untuk menguji efektivitas limbah cair industri cengkeh dalam menghambat aktivitas organisme perusak kayu Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren dan jamur Schizophyllum comme Fries dan mengetahui komponen senyawa aktif yang terdapat pada limbah cair industri cengkeh
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial untuk pengujian rayap dan Rancangan Acak Lengkap Sederhana untuk pengujian jamur. Analisis data berupa analisis sidik ragam. Selanjutnya dilakukan uji wilayah berganda Duncan pada taraf nyata 5%. Untuk melihat hubungan antara perlakuan dan variabel yang diamati, dilakukan juga analisis regresi Deskripsi hasil analisis dibuat dalam bentuk grafik
Hasil pengujian pada rayap Copiatermes curvignathus Holmgren menunjukkan bahwa faktor konsentrasi limbah cair industri cengkeh efektif terhadap kehilangan bobot kayu mulai pada konsentrasi 40% untuk kayu jeunjing dan 30% untuk kayu meranti, sedangkan terhadap tingkat mortalitas rayap mulai pada konsentrasi 30% untuk kayu jeunjing dan 40% untuk kayu meranti. Faktor lama perendaman efektif terhadap kehilangan bobot kayu mulai pada lama perendaman 36 menit untuk kayu eunjing dan 18 menit pada kayu merant. Efektivitas lama perendaman terhadap mortalitas rayap Coptotermes curvignathus Holmgren adalah 30 menit pada kayu Jeunjing sedangkan pada kayu meranti tidak berbeda nyata. Pemberian limbah cair industri cengkeh pada konsentrasi 25% telah mampu menghambat pertumbuhan jamur Schizophyllum commune Fries.