Kajian Statistika Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Temulawak.
View/ Open
Date
2005Author
Regar, Vivin Eleonora
Susetyo, Budi
Darusman, Latifah K
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini mempelajari penggunaan beberapa metode analisis data yaitu ANOVA, MANOVA dan Repeated Measurement. MANOVA adalah metode analisis yang mampu menguji pengaruh berbagai perlakuan yang dicobakan terhadap lebih dari satu peubah secara bersamaan. MANOVA merupakan perluasan dari konsep dan teknik ANOVA, pada situasi ada beberapa peubah respon yang diamati. MANOVA mempertimbangkan adanya ketergantungan antar peubah-peubah respon sedangkan ANOVA ketergantungan diantara peubah respon tidak menjadi perhatian utama. Dalam melakukan suatu percobaan adakalanya dilakukan pengamatan dalam beberapa kali periode waktu pada subjek percobaan yang sama, untuk mengetahui kecepatan perubahan respon dari satu periode waktu ke periode waktu lainnya. Metode repeated measurement dapat digunakan untuk menganalisis jenis percobaan tersebut. Metode-metode analisis ini diterapkan pada data penelitian hasil percobaan tanaman temulawak di kebun percobaan Biofarmaka IPB. Rancangan yang digunakan adalah rancangan faktorial kelompok teracak. Faktor yang dicobakan adalah faktor pupuk organik dengan dua taraf pemberian pupuk (K0, K5) dan pupuk anorganik dengan empat taraf pemberian pupuk (P0, P30, P60, P90).
Tujuan penelitian ini adalah menerapkan beberapa metode analisis data untuk mempelajari pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan, produksi dan kandungan senyawa penciri temulawak.
Hasil analisis MANOVA menunjukkan bahwa interaksi antara faktor pupuk organik dan anorganik nyata pada α = 0.05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian pupuk organik dan tanpa pupuk organik di setiap taraf pupuk anorganik. Secara umum pemberian pupuk organik dan anorganik dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan. Rata-rata tinggi tanaman 272.67cm, jumlah daun 36.33/rumpun, jumlah anakan 10.67/rumpun dan perolehan rimpang segar 954.70 g/rumpun. Hasil ini adalah rata-rata tertinggi yang diperoleh pada kombinasi perlakuan pupuk organik dosis 5ton/ha dan pupuk anorganik dosis 90kg/ha. Hasil ANOVA menunjukkan pemupukan tidak berpengaruh terhadap kadar pati dan kukuminoid pada α = 0.05. Sedangkan analisis repeated measurement menunjukkan baik pupuk organik maupun anorganik mampu memberikan laju penambahan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan dari waktu ke waktu.