Kajian Floristik Cagar Alam Pangi Binangga, Sulawesi Tengah
View/ Open
Date
2018Author
Saleh, Muhammad Fajri Ramadhan Muslim
Hartana, Alex
Rifaii, Mien Achmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Cagar Alam Pangi Binangga ditetapkan sebagai kawasan konservasi sejak tahun 1998 dengan luas kawasan 6.158,76 ha. CA Pangi Binangga merupakan vegetasi hutan dataran rendah dan vegetasi padang rumput, berada di ketinggian 200-1100 m dpl dengan topografi berbukit-bukit. CA Pangi Binangga melindungi jenis tumbuhan endemik Sulawesi yaitu kayu hitam Diospyros celebica. Selain tumbuhan, beberapa satwa endemik Sulawesi juga dilindungi di kawasan ini seperti burung julang, monyet hitam, tarsius, dan anoa. Sejak CA Pangi Binangga ditetapkan sebagai kawasan konservasi belum pernah dilakukan enumerasi jenis-jenis tumbuhan sehingga informasi tumbuhan di cagar alam tersebut tidak banyak diketahui. Oleh karena itu, Cagar Alam Pangi Binangga penting untuk dilakukan pendataan jenis-jenis tumbuhannya, serta menginformasikan keberadaan jenis tumbuhan endemik, status konservasi tumbuhan, dan jenis tumbuhan berpotensi invasif.
Eksplorasi jenis-jenis tumbuhan berpembuluh di kawasan Cagar Alam Pangi Binangga dilakukan dengan metode eksplorasi yaitu menelusuri seluruh kawasan yang dapat dijangkau untuk mengumpulkan koleksi tumbuhan sebanyak-banyaknya. Seluruh koleksi tumbuhan yang terkumpulkan dilakukan proses herbarium di laboratorium Biodiversitas, Universitas Tadulako dan proses identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Celebense (CEB) Sulawesi Tengah, dan Herbarium Bogoriense (BO). Jenis-jenis tumbuhan yang tergolong endemik ditelusuri berdasarkan pustaka. Untuk status konservasi tumbuhan ditelusuri disitus www.iucnredlist.org. Jenis-jenis yang berpotensi sebagai tumbuhan invasif diamati secara langsung di lapangan dan disesuaikan dengan pustaka tumbuhan invasif.
Dari hasil eksplorasi tumbuhan di Cagar Alam Pangi Binangga, teridentifikasi sebanyak 518 jenis tumbuhan, terdiri atas 3 jenis tumbuhan Gymnospermae, 478 jenis tumbuhan Angiospermae, dan 37 jenis tumbuhan Pteridophyta. Rubiaceae, Euphorbiaceae, Moraceae, Asteraceae dan Araceae merupakan suku yang memiliki jumlah jenis tumbuhan terbanyak ditemukan, ke-lima suku tumbuhan tersebut merupakan suku yang persebarannya tergolong kosmopolit. Sebanyak 6 jenis tumbuhan berstatus endemik Sulawesi yaitu Alocasia balgooyi (Araceae), Areca vestiaria, Pigafetta elata (Arecaceae), Diospyros celebica (Ebenaceae), Impatiens mamasensis (Balsaminaceae), Psychotria celebica (Rubiaceae). Selain jenis endemik, sebanyak 4 jenis tumbuhan tergolong kedalam status konservasi IUCN Redlist diantaranya 3 jenis tumbuhan berstatus rawan yaitu Canarium zeylanicum, Diospyros celebica, Saurauia bracteosa dan 1 jenis tergolong nyaris terancam yaitu Cycas rumphii.
Kawasan hutan yang terganggu ditumbuhi jenis-jenis pendatang yang berpotensi sebagai tumbuhan invasif yaitu Ageratum conyzoides, Asystasia nemorum, Chromolaena odorata, Mikania micrantha, Euphorbia heterophylla, Piper aduncum, Lantana camara, Stachytarpheta indica, S. jamaicensis.