Morphological and Metabolites Diversity, and Canopy Manipulations on Indonesian Citrus
View/ Open
Date
2018Author
Budiarto, Rahmat
Silalahi, Bib Paruhum
Bukhari, Fahren
Metadata
Show full item recordAbstract
Peningkatan produksi tanaman jeruk dapat dicapai, melalui berbagai
strategi seperti penggunaan bibit berkualitas, pencarian nilai tambah komoditas dan
peningkatan pembungaan pada varietas tertentu yang menjadi fokus
pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengidentifikasi perbedaan
morfologi tajuk bibit jeruk berbagai genotipe, (ii) mengidentifikasi komposisi
metabolit daun dan potensinya sebagai bahan pangan fungsional, dan (iii)
meningkatkan pembungaan tanaman jeruk keprok diluar musim. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai Juli 2017.
Deskripsi varietas jeruk di Indonesia umumnya didominasi oleh karakter
bunga, buah dan pohon, sehingga mempersulit identifikasi jeruk pada fase bibit.
Evaluasi 50 ciri morfologi tajuk dilakukan pada 21 genotipe bibit jeruk asal
sambung. Hasil analisis kluster dengan metode complete linkage agglomerative
menunjukan ketidakmiripan pada tingkatan antar-spesies yang lebih besar
dibandingkan intra-spesies. Semua bibit jeruk menunjukan persamaan karakter
habitus, kelenjar minyak, susunan dan pertulangan daun. Sedangkan karakter
seperti sayap tangkai daun, duri, warna, rambut dan aroma daun dapat digunakan
untuk membedakan 21 genotipe bibit jeruk tersebut.
Budidaya jeruk di Indonesia masih terfokus pada pengembangan buah,
sehingga bagian daun jarang menjadi perhatian. Pendekatan metabolomik dengan
metode untargeted GCMS digunakan untuk mengidentifikasi 199 metabolit daun
dari 21 genotipe bibit jeruk. Ekstrak daun jeruk didominasi oleh vitamin E,
neophytadiene, squalene, palmitate, linolenic acid, phytol isomer, alpha amyrin dan
beta amyrin. Selain itu, ada beberapa metabolit yang ditemukan spesifik pada satu
genotipe, contoh cyclolaudenol, citronellal, prangenin dan geranyl geraniol pada C.
hystrix, isopimpinellin pada C. x aurantifolia, gamma eudesmol pada C. x
microcarpa varigata, bergapten pada C. x limonia, citronellyl formate pada C. x
jambhiri, sabinene pada C. x shiranui dan citronellyl butyrate pada C. amblycarpa.
Tanaman jeruk varietas keprok sejatinya berdaya saing tinggi, namun
bersifat musiman, sehingga memerlukan teknologi pembungaan diluar musim.
Manipulasi tajuk berupa pelengkungan cabang terbukti berhasil memperbaiki
respon pembungaan tanaman jeruk keprok Borneo Prima berumur 4 tahun selama
ketiadaan cekaman kekeringan, sehingga berdampak pada pergeseran musim panen
ke periode off season.
Collections
- MT - Agriculture [3772]