Show simple item record

dc.contributor.advisorSilalahi, Bib Paruhum
dc.contributor.advisorBukhari, Fahren
dc.contributor.authorBudiarto, Rahmat
dc.date.accessioned2023-05-22T03:31:02Z
dc.date.available2023-05-22T03:31:02Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117776
dc.description.abstractPeningkatan produksi tanaman jeruk dapat dicapai, melalui berbagai strategi seperti penggunaan bibit berkualitas, pencarian nilai tambah komoditas dan peningkatan pembungaan pada varietas tertentu yang menjadi fokus pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengidentifikasi perbedaan morfologi tajuk bibit jeruk berbagai genotipe, (ii) mengidentifikasi komposisi metabolit daun dan potensinya sebagai bahan pangan fungsional, dan (iii) meningkatkan pembungaan tanaman jeruk keprok diluar musim. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai Juli 2017. Deskripsi varietas jeruk di Indonesia umumnya didominasi oleh karakter bunga, buah dan pohon, sehingga mempersulit identifikasi jeruk pada fase bibit. Evaluasi 50 ciri morfologi tajuk dilakukan pada 21 genotipe bibit jeruk asal sambung. Hasil analisis kluster dengan metode complete linkage agglomerative menunjukan ketidakmiripan pada tingkatan antar-spesies yang lebih besar dibandingkan intra-spesies. Semua bibit jeruk menunjukan persamaan karakter habitus, kelenjar minyak, susunan dan pertulangan daun. Sedangkan karakter seperti sayap tangkai daun, duri, warna, rambut dan aroma daun dapat digunakan untuk membedakan 21 genotipe bibit jeruk tersebut. Budidaya jeruk di Indonesia masih terfokus pada pengembangan buah, sehingga bagian daun jarang menjadi perhatian. Pendekatan metabolomik dengan metode untargeted GCMS digunakan untuk mengidentifikasi 199 metabolit daun dari 21 genotipe bibit jeruk. Ekstrak daun jeruk didominasi oleh vitamin E, neophytadiene, squalene, palmitate, linolenic acid, phytol isomer, alpha amyrin dan beta amyrin. Selain itu, ada beberapa metabolit yang ditemukan spesifik pada satu genotipe, contoh cyclolaudenol, citronellal, prangenin dan geranyl geraniol pada C. hystrix, isopimpinellin pada C. x aurantifolia, gamma eudesmol pada C. x microcarpa varigata, bergapten pada C. x limonia, citronellyl formate pada C. x jambhiri, sabinene pada C. x shiranui dan citronellyl butyrate pada C. amblycarpa. Tanaman jeruk varietas keprok sejatinya berdaya saing tinggi, namun bersifat musiman, sehingga memerlukan teknologi pembungaan diluar musim. Manipulasi tajuk berupa pelengkungan cabang terbukti berhasil memperbaiki respon pembungaan tanaman jeruk keprok Borneo Prima berumur 4 tahun selama ketiadaan cekaman kekeringan, sehingga berdampak pada pergeseran musim panen ke periode off season.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcagronomy and horticultureid
dc.titleMorphological and Metabolites Diversity, and Canopy Manipulations on Indonesian Citrusid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcitrus diversityid
dc.subject.keywordseedlingid
dc.subject.keywordGCMSid
dc.subject.keywordbendingid
dc.subject.keywordoff seasonid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record