Seleksi Endofit Sebagai Pemacu Pertumbuhan dan Pengndali Penyakit Lapuk Akar dan Pangkal Batang (Cylaria SP) pada Tanaman Tebu Pembimbing
View/ Open
Date
2018Author
Sitepu, Remaja
Santosa, Dwi Andreas
Wiyono, Suryo
Metadata
Show full item recordAbstract
Endofit adalah bakteri atau cendawan yang secara alami berasosiasi dengan
tanaman tanpa menimbulkan dampak negatif pada inangnya. Endofit banyak
dipelajari karena bermanfaat sebagai pemacu pertumbuhan (plant growth
promotion, PGP) dan juga sebagai pengendali hama atau penyakit tanaman
(biological control agent, BCA). Untuk mengetahui jenis endofit yang berpotensi
sebagai PGP atau BCA pada tanaman tebu, sebuah studi telah dilakukan sejak
Oktober 2015 hingga Februari 2017 bertempat di PT Gunung Madu Plantations
(GMP), sebuah perkebunan tebu swasta di Kabupaten Lampung Tengah.
Studi dimulai dengan mengisolasi endofit dari lima varietas tebu dan
kemudian menyekrining jenis yang berpotensi sebagai patogen melalui uji reaksi
hipersensitif dan hemolisis. Endofit yang lolos diuji potensinya sebagai PGP
maupun BCA melalui uji in vitro pada bibit tebu yang ditumbuhkan dalam tabung
dan juga in vivo pada tebu yang ditanam di dalam pot. PGP yang dipilih adalah yang
mampu membuat pertumbuhan tebu lebih baik dari kontrol negatifnya, demikian
juga, BCA yang dipilih adalah yang mampu menekan serangan penyakit lapuk akar
dan pangkal batang (LAPB, cendawan Xylaria sp.) lebih baik dari kontol
negatifnya. Identifikasi morfologis, molekuler, dan uji kemampuan dalam
menghasilkan hormon pertumbuhan atau antibiotik hanya dilakukan untuk isolat
terbaik.
Hasil yang diperoleh pada pengujian in vitro menunjukkan bahwa terdapat
sembilan isolat bakteri dan sembilan isolat cendawan yang berpotensi sebagai PGP.
Lima isolat bakteri dan empat isolat cendawan berpotensi sebagai BCA. Walaupun
begitu, pengujian lebih lanjut pada tebu yang ditanam dalam pot hanya menyisakan
tiga isolat terbaik sebagai PGP dan tidak ada yang terpilih sebagai BCA. Ketiga
isolat PGP terbaik adalah: bakteri N12 yang diisolasi dari akar varietas GMP3 dan
diduga sebagai Bacillus, bakteri L16 yang diisolasi dari daun varietas GMP3 dan
diduga sebagai Bacillus atau Domibacillus, serta cendawan C78 yang diisolasi dari
batang varietas PS48 dan diduga sebagai Cladosporium. Ketiga isolat tersebut
mampu memproduksi hormon pertumbuhan auksin, sitokinin, dan juga giberelin
dengan kecenderungan N12 lebih banyak dibanding dua isolat lain.
Collections
- MT - Agriculture [3772]