Rekayasa Nutrien dan Zat Pengatur Tumbuh untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas Buah Stroberi (Fragaria x ananassa) Kultivar BAT-1
View/ Open
Date
2023Author
Gustania, Leolita
Ratnadewi, Diah
Tjahjoleksono, Aris
Metadata
Show full item recordAbstract
Stroberi merupakan salah satu tanaman hortikultura yang telah banyak
dikembangkan di Indonesia. Permintaan pasar terkait buah stroberi di Indonesia
dari tahun ke tahun mengalami banyak peningkatan. Kualitas stroberi yang baik
masih sulit didapatkan di tingkat petani dengan kondisi lingkungan tropis.
Pertumbuhan dan produksi stroberi di Indonesia terbatas pada daerah dataran tinggi,
sesuai dengan kebutuhan alami tanaman stroberi, yaitu kondisi dingin. Tanaman
stroberi kultivar BAT-1 dipilih karena pertumbuhan serta produktivitasnya sudah
teradaptasi dengan iklim Indonesia. Namun, tampilan buahnya seringkali kurang
menarik serta rasanya masih terlalu asam. Hal tersebut mengakibatkan buah stroberi
lokal bernilai komersial rendah.
Pemberian pupuk kalium (K) dan kalsium (Ca) dapat meningkatkan kualitas
dan produksi buah. Kalsium merupakan salah satu unsur makronutrien yang
memainkan peran penting dalam perkembangan dan pematangan buah. Sama
halnya dengan kalsium, kalium juga merupakan makronutrien yang berperan dalam
meningkatkan kualitas berbagai jenis buah antara lain dengan meningkatkan rasa
manis. Pemberian hormon mampu meningkatkan hasil dan kualitas berbagai
tanaman buah, dengan cara meningkatkan fisiologi internal buah yang akhirnya
mengarah pada peningkatan ukuran dan kualitas. Oleh karena itu untuk
meningkatkan produktivitas dan kualitas buah, sering kali digunakan berbagai bio regulator pra-panen. Pemberian hormon auksin pra-panen mampu meningkatkan
perkembangan buah dan bobot buah. Selain hormo auksin, hormon brassinosteroid
jenis brassinolida sering kali digunakan untuk meningkatkan kualitas berbagai
buah.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan produksi dan kualitas hasil buah
stroberi BAT-1, yakni dalam hal ukuran buah dan tampilan warna, serta dalam hal
rasa yang lebih seimbang antara asam dan manisnya. Untuk itu, penelitian ini akan
menganalisis pengaruh rekayasa nutrisi kalium dan kalsium, dan pemberian
hormon pra panen auksin dan brassinosteroid terhadap peningkatan produktivitas
dan kualitas buah stroberi kultivar BAT-1. Penelitian dilakukan pada dua musim,
yakni musim hujan dan musim kemarau.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan
2 faktor, yaitu perlakuan nutrien/hormon dan musim. Tanaman stroberi yang telah
melewati reproduktif pertama diberi perlakuan tahap pertama berupa pemberian
pupuk kalium dan kalsium (PPC + CaCl2) dan diukur parameter vegetatifnya.
Untuk tahap kedua, diberikan perlakuan IBA (0 dan 3 mM) dan BL (0 dan 0.2 μM)
pada buah yang sedang berkembang, dan diukur parameter generatifnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kalium dan CaCl2 pada daun
mampu meningkatkan luas daun, jumlah daun, kandungan klorofil total, dan juga
mampu mempersingkat waktu berproduksi tanaman stroberi BAT-1. Perlakuan
terbaiknya adalah D2 dan D3 di musim hujan maupun kemarau. Perlakuan D (K
dan Ca) yang berkombinasi dengan IBA dan BL mampu memperbesar bobot buah,
meningkatkan nilai TSS dan antosianin total, serta menurunkan nilai TAT. D3I3B2
(PPC + CaCl2 2 g/L pada daun dan ZPT IBA 3 mM + BL 0.2 μM pada buah)
merupakan perlakuan terbaik untuk parameter vegetatif dan generatif, di kedua
musim tanam. Penyemprotan brassinolida (0.2 μM) pra-panen memperlama daya
simpan buah, namun musim tidak berpengaruh pada daya simpan buah. Pada
musim hujan, jumlah buah per tanaman lebih sedikit namun bobot per buahnya
lebih besar, hasil bobot buah per tanaman serta kadar antosianin buah juga lebih
tinggi dibandingkan dengan hasil buah di musim kemarau Strawberry is one of the horticultural crops that has been widely developed in
Indonesia. Market demand related to strawberries in Indonesia from year to year
has increased a lot. Good quality strawberries are still difficult to obtain at the farm
level in tropical environmental conditions. The growth and production of
strawberries in Indonesia is limited to highland areas, according to the natural needs
of the strawberry plant, namely cold conditions. Strawberry cultivar BAT-1 was
chosen because its growth and productivity have been adapted to the Indonesian
climate. However, the appearance of the fruit is often less attractive and the taste is
still too sour. This causes local strawberries to have low commercial value
Potassium (K) and calcium (Ca) fertilizers can improve fruit quality and
production. Calcium is a macronutrient that plays an important role in fruit
development and ripening. As with calcium, potassium is also a macronutrient that
plays a role in improving the quality of various types of fruit, among others, by
increasing the sweet taste. The use of hormones has resulted in a marked increase
in the yield and quality of various fruit crops, by improving the internal physiology
of the fruit which ultimately leads to an increase in size and quality. Therefore, to
increase fruit productivity and quality, various pre-harvest bio-regulators are often
used. Giving auxin pre-harvest increases fruit development and fruit weight. In
addition to auxins, brassinosteroid hormone is often used to improve the quality of
various fruits.
This study aims to increase the production and yield quality of BAT-1
strawberries, namely in terms of fruit size and color appearance, as well as in terms
of a more balanced taste between sour and sweet. For this reason, this study will
analyze the effect of nutritional engineering of potassium and calcium, and
administration of pre-harvest hormones auxin and brassinosteroids on increasing
the productivity and quality of BAT-1 strawberry cultivars. The research was
conducted in two seasons, namely the rainy season and the dry season.
This study used a factorial completely randomized design with two factors,
i.e., nutrient/hormones treatment and season. Strawberry plants that had passed the
first reproductive period were given the first stage treatment in the form of
potassium and calcium (PPC + CaCl2) and their vegetative parameters were
measured. For the second stage, the developing fruit was treated with IBA (0 and 3
mM), BL (0 and 0.2 μM), and the generative parameters were measured.
The results showed that the application of Potassium and CaCl2 treatment on
leaves increased leaf area, number of leaves, total chlorophyll content, and also
shortened the production time of BAT-1 strawberry plants. The best treatment is
D2 and D3 in the rainy and dry seasons. Treatment D (K and Ca) combined with
IBA and BL was able to increase fruit weight, increase TSS and total anthocyanin
values, and reduce TAT values. D3I3B2 (PPC + CaCl2 2 g/L on leaves and ZPT
IBA 3 mM + 0.2 μM BL on fruit) was the best treatment for vegetative and
generative parameters, in both growing seasons. Pre-harvest spraying of
brassinolide (0.2 μM) prolonged the shelf life of the fruit, but the season had no
effect on the shelf life of the fruit. In the rainy season, the number of fruits per plant
is less but the weight per fruit is greater, the fruit weight per plant and fruit
anthocyanin levels are also higher compared to fruit yields in the dry season