Perancangan Proses Pembuatan Epoksi Trimetilolpropana Ester dari Minyak Nyamplung (Calophyllum inophillum L.)
View/ Open
Date
2015Author
Widyawati, Yeti
Suryani, Ani
Romli, Muhammad
Sukardi
Metadata
Show full item recordAbstract
Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) merupakan salah satu jenis
tanaman hasil hutan bukan kayu di Indonesia yang memiliki potensi sebagai
sumber minyak nabati. Pemanfaatan minyak nyamplung tidak berkompetisi
dengan kepentingan pangan. Minyak nyamplung telah berhasil diteliti menjadi
metil ester. Dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan mengembangkan
produk hilir, maka minyak nyamplung dimanfaatkan menjadi pelumas dasar
sintetik epoksi trimetilolpropana ester. Selama ini pelumas dasar sintetik
diproduksi dari minyak mineral dengan penambahan aditif tertentu. Salah satu
persoalan yang dihadapi jika menjadikan minyak nyamplung sebagai pelumas
dasar sintetik adalah menaikkan ketahanan oksidasinya. Untuk itu aspek-aspek
yang diusulkan pada pembuatan pelumas dasar sintetik epoksi trimetilolpropana
ester adalah memodifikasi struktur triasilgliserol minyak nyamplung melalui
proses transesterifikasi dan epoksidasi. Tujuan penelitian ini adalah (1)
Mendapatkan pelumas dasar sintetik epoksi trimetilolpropana ester berbasis
minyak nyamplung, (2) Mendapatkan kondisi proses yang optimum pada reaksi
transesterifikasi dan epoksidasi, (3) Mendapatkan analisis hasil kelayakan
finansial produksi pelumas dasar sintetik epoksi trimetilolpropana ester berbasis
minyak nyamplung
Metoda yang digunakan pada penelitian ini adalah optimasi kondisi proses
transesterifikasi-epoksidasi menggunakan metode permukaan respon (RSM) dan
pemodelan kinetika reaksi transesterifikasi dan epoksidasi menggunakan metode
Runge Kutta ODE 4.
Dari studi ini diketahui bahwa metil ester nyamplung dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan pelumas dasar sintetik epoksi trimetilopropana
ester. Kondisi terbaik pembuatan metil ester diperoleh pada suhu 60oC tekanan 1
atm selama 120 menit, dengan rasio molar metanol-minyak nyamplung 12 : 1, dan
2% b/b katalis kalsium oksida. Pada kondisi tersebut rendemen yang diperoleh
sebesar 82,61%. Kondisi optimum proses transesterifikasi metil ester dengan
trimetilolpropana menjadi trimetilolpropana ester berada pada suhu 132oC, waktu
reaksi 315 menit, rasio molar metil ester-trimetilolpropana 3,91 : 1 dan 2,94% b/b
katalis, diperoleh rendemen dan TAN sebesar 79% dan 0,42 mg KOH/g. Kondisi
optimum proses epoksidasi trimetilolpropana ester dengan asam perasetat menjadi
epoksi trimetilolpropana ester berada pada konsentrasi asam asetat 0,895 mol,
konsentrasi hidrogen peroksida 1,5 mol, suhu 67oC dan waktu reaksi selama 230
menit, pada kondisi ini diperoleh relatif konversi oksiran dan bilangan iod sebesar
95,24% dan 20,78 g/g. Pada kondisi optimal ini, trimetilolpropana ester terepoksi
memiliki stabilitas oksidasi lebih baik dibandingkan trimetilolpropana ester,
meskipun nilai dari pour point trimetilolpropana ester lebih tinggi daripada epoksi
trimetilolpropana ester.