Analisis Variabilitas Iklim Terhadap Kondisi Terumbu Karang di TWP Kapoposang – Kepulauan Spermonde Selat Makassar
Date
2023-02-06Author
Fihrin, Hafidzuddin
Hidayat, Rahmat
Arifin, Taslim
Metadata
Show full item recordAbstract
Variabilitas iklim global dapat ditandai dengan dinamika parameter
klimatologi-oseanografi dan dapat mempengaruhi kondisi terumbu karang. Untuk
mempelajari dampak variabilitas iklim, kami menganalisis (1) karakteristik
parameter fisik klimatologi-oseanografi dan korelasinya dengan El Niño–Southern
Oscillation (ENSO); (2) parameter biokimia oseanografi (klorofil, nitrat, dan fosfat)
dan korelasinya dengan ENSO; dan (3) variabilitas iklim (ENSO) dan kondisi
terumbu karang di Taman Wisata Bahari Kapoposang Pulau Spermonde. Kumpulan
data tutupan terumbu karang diperoleh dari Pusat Penelitian Kelautan Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, digabungkan dengan analisis
citra Landsat dari tahun 2000 hingga 2020, dan data sekunder lainnya dari berbagai
sumber. (Misalnya, MoMAF, Universitas Hasanuddin, artikel ilmiah).
Berdasarkan hasil penelitian, secara umum terlihat bahwa peningkatan
konsentrasi nitrat di setiap musim tidak memberikan pengaruh signifikan pada
peningkatan konsentrasi klorofil di kawasan TWP Kapoposang. Sebaliknya terjadi
peningkatan konsentrasi fosfat yang cenderung memberikan dampak yang lebih
besar terhadap peningkatan konsentrasi klorofil di musim Timur dan Barat.
Terjadinya fenomena ENSO memberikan dampak pada variabilitas parameter
biologi-kimiawi di lokasi studi. Hasil koefisien korelasi tahunan dan bulanan antara
ENSO dan Klorofil-a menunjukan hubungan lemah hingga kuat. Hasil koefisien
korelasi tahunan dan bulanan antara ENSO dan NO3 menunjukan hubungan lemah,
sedangkan ENSO dan PO4 menunjukan hubungan sangat lemah hingga kuat
(tahunan dan bulanan). Variasi NO3 (mmol/m3), PO4 (mmol/m3) dan Chlorophylla berasosiasi dengan variabilitas interannual ENSO.
Analisis korelasi menunjukkan bahwa fenomena ENSO menyebabkan
variabilitas parameter klimatologi-oseanografi. Parameter klimatologi seperti curah
hujan tahunan menunjukkan hubungan yang kuat dengan ENSO (-0,60) dan curah
hujan bulanan dengan ENSO (-0,69). Suhu tahunan memiliki hubungan yang lemah
(0,20) sedangkan suhu bulanan sangat kuat (0,41). Parameter oseanografi seperti
Suhu Permukaan Laut (SST) tahunan memiliki hubungan yang sangat lemah
dengan ENSO (-0,08), dan hubungan yang lemah antara SST bulanan dan ENSO (-
0,27). Salinitas tahunan memiliki hubungan yang lemah dengan ENSO (0,39) tetapi
hubungan yang kuat antara salinitas bulanan dan ENSO (0,66). Analisis statistik
antara SST Nino 3.4 dan SPL lokal dengan tutupan terumbu karang menunjukkan
arah koefisien korelasi positif.