Morfogenetik Populasi Ikan Keting, Mystus gulio (Hamilton, 1822) pada Muara Sungai yang Berbeda di Kabupaten Cianjur
Abstract
Keting (Mystus gulio) merupakan ikan dari famili Bagridae dan ordo Siluriformes, serta kelas Actinopterygii. Ikan keting terdistribusi secara luas di Asia Tenggara termasuk Indonesia, tersebar di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Spesies ini hidup dan berhabitat di perairan yang memiliki kadar salinitas yang rendah seperti muara sungai. Keberadaan ikan keting perlu dikaji mengingat spesies ini merupakan salah satu sumber daya hayati yang dapat dipertimbangkan untuk proses domestikasi. Proses domestikasi dilakukan dalam rangka konservasi dan pengembangan sumber daya menjadi ikan budidaya jika proses domestikasinya berhasil dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik morfologi dan genetik M. gulio di empat muara sungai di Kabupaten Cianjur dengan kondisi habitat yang berbeda.
Karakterisasi spesies M. gulio secara morfologi dilakukan dengan cara mengukur karakter morfometrik, truss morfometrik, dan meristik. Pengukuran morfometrik meliputi 31 karakter. Pengukuran truss morfometrik M. gulio terdiri dari 28 karakter meliputi titik-titik tanda yang dibuat pada tubuh ikan yang selanjutnya dapat dihubungkan dan diukur. Pengamatan karakter meristik meliputi penghitungan jumlah dari jari-jari sirip punggung, jari-jari sirip dada, jari-jari sirip perut, jari-jari sirip anal, jari-jari sirip ekor, rigi pada sirip punggung, dan rigi pada sirip dada. Hasil pengukuran dianalisis menggunakan analisis diskriminan dan analisis cluster.
Karakterisasi secara genetik dimulai dengan mengisolasi DNA total dari jaringan otot kaudal ikan keting menggunakan kit Dneasy® Blood and Tissue dan diamplifikasi menggunakan primer universal COI untuk ikan. Jarak genetik ditentukan berdasarkan Kimura 2-parameter, pohon filogenetik dibentuk berdasarkan Neighbor-Joining dengan menggunakan program MEGA v7.0, Keragaman genetik jaring haplotipe dianalisis menggunakan program DNAsp v5.10 dan Network v10.
Analisis diskriminan pada 31 karakter morfometrik menghasilkan terpilih lima karakter utama yang membedakan yaitu panjang total, panjang sebelum sirip anal, panjang dorsal-spine, jarak ujung sirip punggung ke sirip lemak, dan panjang kumis mandibula bagian dalam. Analisis diskriminan dari 28 karakter truss morfometrik ikan keting M. gulio, terpilih tiga karakter utama yang membedakan yaitu jarak antara titik di pangkal rahang bawah dengan titik di bawah dasar sirip dada, jarak antara titik di depan dasar sirip punggung dengan titik di dasar sirip perut, dan jarak antara titik di ujung belakang dasar sirip dubur dengan titik di pangkal bawah sirip ekor.
Amplifikasi gen COI pada spesies M. gulio dengan menggunakan primer universal FISH menunjukan panjang sekuen gen COI sebesar 696 bp. Jarak genetik interspesies asal Cianjur dan asal Bangladesh adalah 1,9%. Terdapat empat situs spesifik lokasi (original geografik) pada populasi muara di Cianjur yang merupakan penciri atau pembeda genetik untuk setiap populasi. Long Whiskered Catfish or locally called Keting (Mystus gulio) is a fish from the Bagridae family, under the Siluriformes order and the Actinopterygii class. Keting are widely distributed in Southeast Asia, including Indonesia, spread across Java, Kalimantan, and Sumatra islands. This species lives and inhabits waters with low salinity, such as river estuaries. The existence of keting fish needs to be studied, considering that this species is one of the biological resources that can be considered for the domestication process. The domestication process is carried out in the context of conservation and development of resources into cultivated fish if the domestication process is successful. This study aimed to analyze the morphological and genetic characteristics of M. gulio in four river estuaries in Cianjur Regency with different habitat conditions.
Morphological characterization of M. gulio species was carried out by measuring the morphometric, truss morphometric, and meristic characters. Morphometric measurements include 31 characters. Truss morphometric measurement of M. gulio consists of 28 characters, including marking points made on the fish body, which can then be linked and measured. Observation of meristic characters included counting the number of dorsal fin rays, pectoral fin rays, pelvic fin rays, anal fin rays, caudal fin rays, dorsal fin serrae, and pectoral fin serrae. The measurement results were analyzed using discriminant analysis and cluster analysis.
Molecular genetic characterization began with isolating total DNA from the caudal muscle tissue of the catfish using the Dneasy® Blood and Tissue and amplified using COI universal primer for fish. Genetic distance was determined based on the Kimura 2-parameter, the phylogenetic tree was formed based on Neighbor-Joining using the MEGA v7.0 program, and the genetic diversity of haplotype nets was analyzed using the DNAsp v5.10 and Network v10 programs.
Discriminant analysis of the 31 morphometric characters selected five main distinguishing characters: total length, length before anal fin, dorsal-spine length, distance from dorsal fin to adipose fin, and length of the mandibular barbel. In the discriminant analysis of 28 morphometric truss characters of M. gulio, three main distinguishing characters were selected, respectively the distance between the point at the base of the lower jaw and the point below the pectoral-fin base, the distance between the point in front of the dorsal-fin base and the point at the pelvic-fin base, and the distance between the point at the rear end of the anal-fin base and the point at the lower base of the caudal fin.
COI gene amplification in M. gulio species using the universal primer FISH showed a COI gene sequence length of 696 bp. The interspecies genetic distance between Cianjur and Bangladesh was 1.9%. There are four location-specific sites (original geographic) in estuarine populations in Cianjur, which is a genetic marker or differentiator for each population.