Kajian Lama Fermentasi dan Suhu Pengeringan Semprot terhadap Mutu Bubuk Putih Telur
Abstract
Putih telur banyak dimanfaatkan di industri pangan karena sifat fungsionalnya. Namun, sebagai bahan pangan, putih telur bersifat mudah rusak. Karena itu, pengolahan diperlukan agar mutu putih telur dapat bertahan lama. Pengeringan merupakan cara pengolahan putih telur dengan produk berupa bubuk putih telur. Pengeringan semprot merupakan salah satu cara pengeringan yang dapat digunakan untuk produksi bubuk putih telur. Lama fermentasi putih telur dan suhu pengeringan merupakan faktor yang mempengaruhi mutu bubuk putih telur. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh perlakuan terhadap mutu bubuk putih telur dan menentukan perlakuan terbaik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yaitu lama fermentasi (4 dan 6 jam) dan suhu inlet pengering (180, 185, dan 190°C). Mutu yang diamati pada penelitian ini meliputi rendemen, kecerahan, pH, kadar air, abu, protein, lemak, dan ukuran partikel. Hasil analisis menunjukkan bahwa lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap kadar lemak. Suhu inlet pengering berpengaruh nyata terhadap pH, kadar air, protein, dan lemak. Interaksi antara kedua faktor berpengaruh nyata terhadap kadar lemak. Perlakuan terbaik berdasarkan penilaian yaitu lama fermentasi 6 jam dan suhu inlet 190°C yang menghasilkan rendemen 3,22%, nilai L (kecerahan) 94,28, kadar air 5,64%, pH 10,75, kadar abu 5,40%, kadar protein 78,30%, kadar lemak 12,42%, dan ukuran partikel 3,15 μm.