Analisis Persepsi dan Kelayakan Finansial Pengolahan Sampah Organik Menggunakan Maggot Black Soldier Fly (Hermetia illucens) (Studi Kasus: Perkumpulan Pengusaha Kecil dan Menengah Kecamatan Toboali)
Abstract
Kecamatan Toboali merupakan daerah penghasil perikanan tangkap dan
produksi produk olahan hasil perikanan seperti terasi, otak-otak, kemplang, dan empek empek. Pelaku usaha di bidang makanan olahan perikanan tersebut tergabung dalam
Perkumpulan Pengusaha Kecil dan Menengah (PPKIM). Usaha pada PPKIM
umumnya menghasilkan limbah ikan dari sisa produksi, berupa tulang, jeroan, kulit,
dan kepala ikan. Salah satu cara dalam memanfaatkan limbah ikan adalah
menggunakan maggot BSF. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis tingkat
persepsi masyarakat mengenai pengolahan sampah menggunakan maggot BSF di
PPKIM; (2) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi minat masyarakat dalam
mengelola sampah menggunakan maggot BSF di PPKIM; (3) menganalisis kelayakan
finansial mengenai pengolahan sampah menggunakan maggot BSF di PPKIM. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis persepsi dengan skala likert,
analisis regresi logistik biner, dan cost benefit analysis. Hasil penelitian menunjukan
bahwa persepsi masyarakat mendapatkan hasil persepsi baik mengenai pengolahan
sampah menggunakan maggot BSF. Faktor yang memengaruhi minat masyarakat
dalam pengolahan sampah menggunakan maggot BSF adalah tingkat pendidikan dan
pendapatan. Hasil analisis kelayakan finansial proyek usaha pengolahan sampah
menggunakan maggot BSF di PPKIM layak untuk dijalankan karena telah memenuhi
seluruh krtieria kelayakan finansial yaitu, NPV Rp271.303.567, BCR 4,41, IRR 52%,
dan Payback Periode selama 1 Tahun 11 Bulan. Toboali District, South Bangka Regency is a fisheries producing area and the
production of processed fishery products such as shrimp paste, otak-otak, kemplang,
and empek-empek. The business actors in the fishery processed food sector are
members of the Small and Medium Entrepreneurs Association (PPKIM). Businesses at
PPKIM generally produce solid waste, such as bones, offal, skin, and fish heads. One
way to utilize fish waste is to use maggot BSF. This study aims to: (1) analyze the level
of public perception regarding waste processing using BSF maggot in PPKIM; (2)
analyzing the factors that influence people's interest in managing waste using the BSF
maggot in PPKIM; (3) analyzing the financial feasibility of developing waste
management using maggot BSF at PPKIM. The analytical methods used in this study
are perception analysis with a Likert scale, multiple regression analysis, and financial
feasibility analysis using the cost benefit analysis method. The results showed that the
public's perception of getting a good perception regarding waste processing using
maggot BSF. Factors that influence people's interest in processing waste using Maggot
BSF are the level of education and income. The results of the financial feasibility
analysis of the waste processing business project using the BSF maggot in PPKIM are
feasible to run because they have met all the financial feasibility criteria, NPV
Rp271.303.567, BCR 4,41, IRR 52%, and Payback Periode 1 year 11 months.