Produksi Biogas dari Limbah Cair Tahu dengan Campuran Kotoran Sapi.
Date
2022-12-19Author
Sudarto, Yudhi
Salundik
Soenarno, Moch. Sriduresta
Metadata
Show full item recordAbstract
Biogas merupakan campuran dari beberapa gas yang dihasilkan dari proses perombakan bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan tanpa udara atau anaerob. Penelitian ini bertujuan menentukan komposisi optimal dari campuran limbah cair tahu dan kotoran sapi untuk menghasilkan produksi dan kualitas biogas yang baik. Penelitian dilakukan dengan 4 perlakuan yaitu sebanyak 80% limbah cair tahu dan air + 20% kotoran sapi (T80K20), 70% limbah cair tahu dan air + 70% kotoran sapi (T70K30), 60% limbah cair tahu dan air + 40% kotoran sapi (T60K40), serta 50% limbah cair tahu dan air + 50% kotoran sapi (T50K50). Masing-masing 3 kali ulangan dengan analisis data menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Analisis kandungan rasio C/N, TS, VS, Volatil Fatty Acid dilakukan pada minggu awal, tengah , dan akhir. Analisis kandungan gas metana dan karbon dioksida dilakukan setiap minggu selama enam minggu dan pengambilan data suhu, pH, serta produksi biogas dilakukan setiap hari selama 42 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran biogas limbah cair tahu dengan kotoran sapi berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap produksi biogas yang dihasilkan (T50K50) menghasilkan produksi biogas yang paling tinggi. Produksi biogas dipengaruhi beberpa faktor, seperti kandungan total VS, VS, rasio C/N, suhu, dan pH. Produksi biogas tertinggi pada perlakuan T50K50 sebesar 64.986,97 mL dan rataan kandungan gas metana tertinggi pada perlakuan T50K50 sebesar 38,21%.
Suhu harian rata-rata hampir sama untuk semua perlakuan yaitu 26–29 °C termasuk dalam golongan suhu mesofilik. pH biogas pada penelitian masih masuk dala rentang yang optimum untuk produksi biogas berkisar antara 6,1 hingga 7. Produksi biogas dan kadar gas metana tertinggi tersebut dikarenakan kotoran sapi dapat menyeimbangi kandungan asam yang terkandung dalam limbah cair tahu dan memprosesnya menjadi gas metana. Komposisi yang mengandung lebih banyak limbah cair tahu menghasilkan produksi biogas dan kadar metana yang rendah, karena limbah cair tahu bersifat asam sehingga bakteri metanogen tidak dapat menyeimbangi pembentukan asam tersebut hal ini menyebabkan produksi biogas serta gas metana yang dihasilkan tidak optimal. Nyala api biogas dengan campuran limbah cair tahu dan kotoran sapi dalam jumlah yang lebih banyak menghasilkan biogas berwarna biru dan kandungan metana yang lebih tinggi dibandingkan biogas dengan penambahan kotoran sapi lebih sedikit.
Collections
- MT - Animal Science [1203]