Karakteristik Morfologi, Siklus Hidup, dan Kualitas Serat Sutra Samia cynthia ricini Donovan Pada Pemberian Pakan Berbeda
Date
2022Author
Trisuji, Refda Maulana
Atmowidi, Tri
Priawandiputra, Windra
Endrawati, Yuni Cahya
Metadata
Show full item recordAbstract
Samia cynthia ricini Donovan (Lepidoptera) atau biasa dikenal dengan
ngengat sutra Samia tersebar di India, Jepang dan China. Beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas serat sutranya sebanding dengan serat sutra murbei.
Ngengat sutra ini hidup beberapa generasi dalam setahun dan memakan banyak
spesies tanaman. Imago S. ricini didomestikasi dan menghasilkan kokon sebagai
sumber serat sutra alam. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji empat jenis
pakan ulat sutra yaitu daun Manihot glaziovii, Manihot esculenta, Cnidoscolus
aconitifolius, dan Terminalia cattapa terhadap pertumbuhan dan perkembangan
Samia. Pengamatan dilakukan pada pertumbuhan dan perkembangan larva,
karakteristik kokon dan kualitas serat sutra, durasi perkawinan, dan fekunditas
telur. Hasil pengamatan parameter lingkungan di ruang pemeliharaan S. ricini
menunjukkan suhu 27,9±0 °C dan kelembapan 85,7±2,15%. Pada instar 5
menunjukkan bahwa perlakuan pakan M. glaziovii memiliki rataan tubuh
terpanjang (5,74±0,15 cm) dan perlakuan pakan T. cattapa memiliki rataan
panjang tubuh terendah (5,18±0,29 cm).
Bobot instar 5 pada perlakuan M. glaziovii juga memiliki bobot terbesar
(3,12±0,15 g) dan perlakuan T. cattapa memiliki bobot terendah (2,86±0,21 g).
Kokon terpanjang dan bobot kokon utuh terbesar terdapat pada pemberian pakan
M. glaziovii (4,81±0,78 cm dan 1,55±0,23 g). Hasil uji tarik menunjukkan bahwa
kekuatan tarik relatif lebih tinggi pada pemberian pakan M. glaziovii (77,8 MPa),
dibandingkan pakan T. cattapa (55,4 MPa). Total durasi kawin terlama terdapat
pada perlakuan pakan C.aconitifolius (942,21 menit), diikuti M. glaziovii (939,35
menit) M.esculenta (936,18 menit), dan T. cattapa (929,08 menit). Peletakan telur
tertinggi terdapat pada imago dengan perlakuan pakan M. glaziovii (70-290 telur),
diikuti M. esculenta (76-285 telur), C. aconitifolius (72-283 telur), dan T. cattapa
yaitu (66-279 telur).