Kinerja Mesin Pengemasan Eceran Bubuk Ketumbar (Coriandrum sativum) dan Analisis Kelayakan Usaha
Abstract
Ketumbar (Coriandrum sativum) bubuk menjadi salah satu rempah yang biasa digunakan untuk bumbu masakan yang memiliki sifat higroskopis (mudah menyerap air) sehingga diperlukan pengemasan yang baik. Pengemasan bubuk ketumbar menggunakan mesin dapat meningkatkan kualitas, kuantitas dan ketelitian pengemasan. Penelitian ini bertujuan menguji kinerja mesin pengemas, menyusun SOP penggunaan mesin, dan menghitung kelayakan usaha bubuk ketumbar dalam kemasan eceran. Bahan yang digunakan adalah biji ketumbar kering dengan kadar air 8,75 (%bk). Peralatan yang digunakan adalah mesin pengemasan tipe MSP-125 4SS, oven, timbangan analitik, wajan sangrai, grinder merk Bajaj dan kalkulator. Proses pembuatan bubuk ketumbar meliputi pembersihan, sortasi, penyangraian, tempering, penggilingan, pengayakan dan pengemasan. Sebanyak 10 kg bubuk ketumbar dikemas menggunakan mesin pengemas dengan target berat isi 18 g. Parameter yang diamati meliputi kapasitas pengemasan, akurasi pengisian, kemasan yang rusak (reject), dan susut (losses). Berdasarkan data kinerja mesin kemudian dilakukan penyusunan SOP penggunaan mesin pengemas ritel dan analisis kelayakan usaha bubuk ketumbar. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kapasitas pengemasan 2.150 sachet/jam, kerusakan 4,32% dan susut tercecer 7,46%. Usaha bubuk ketumbar kapasitas 4 ton/bulan dibutuhkan investasi biaya sebesar Rp 254.195.380 terdiri dari biaya tetap Rp 1.595.380, dan biaya tidak tetap sebesar Rp 252.600.000. Kelayakan usaha bubuk ketumbar dengan HPP sebesar Rp 993 /sachet diperoleh nilai NPV, IRR, BCR, PBP berturut-turut sebesar Rp 398.669.704, 119,82%, 4,75, dan 5 bulan.