Optimasi Kandungan Fenolik dan Sifat Antioksidan Formula Tiga Tanaman Herbal Menggunakan Simplex Centroid Design
Abstract
Tanaman herbal menjadi salah satu sumber aktivitas antioksidan alami.
Beberapa herbal digunakan sebagai bahan tunggal, tetapi juga sering digunakan
sebagai kombinasi yang memberikan interaksi yang berbeda. Penelitian ini
bertujuan menentukan formula terbaik kombinasi tiga tanaman herbal yaitu
gandarusa, kapulaga dan temulawak terhadap kadar total fenolik, aktivitas
antioksidan (metode DPPH dan FRAP), dan interaksi aktivitas antioksidannya.
Hasil menunjukkan bahwa kadar total fenolik, aktivitas antioksidan metode FRAP
tertinggi diperoleh pada ekstrak tunggal gandarusa, dan aktivitas antioksidan
metode DPPH tertinggi pada kombinasi tiga tanaman dengan masing-masing rasio
33%. Secara umum, hasil menunjukkan interaksi adisi pada metode DPPH, dan
pada metode FRAP terjadi interaksi antagonis dan interaksi sinergis. Hasil setelah
dioptimasi mencapai nilai desirability 0,616 dengan konsentrasi rasio berbeda
antara gandarusa, kapulaga, dan temulawak yang menunjukkan nilai prediksi dan
nilai eksperimen kadar total fenolik dan aktivitas antioksidan (FRAP dan DPPH)
tidak berbeda signifikan. Herbal plants are a source of natural antioxidant activity. Some herbs are used
as a single ingredient, but they are also often used in combination to provide
different interactions. This study aims to determined the best formula for the
combination of three herbal plants, namely gandarusa, cardamom and temulawak
on total phenolic contents, antioxidant activity (DPPH and FRAP methods), and
their antioxidant activity interactions. The results showed that the highest total
phenolic content, antioxidant activity of the FRAP method was obtained in the
single extract of gandarusa, and the highest antioxidant activity of the DPPH
method was found in the combination of three plants with a ratio of 33% each. In
general, the results show additive interactions in the DPPH method, and in the
FRAP method antagonistic interactions and synergistic interactions occur. The
results after being optimized reached a desirability value of 0.616 with different
concentration ratios between gandarusa, cardamom, and temulawak which showed
that the predictive value and experimental value of total phenolic content and
antioxidant activity (FRAP and DPPH) were not significantly different.
Collections
- UT - Biochemistry [1327]